Kematian pengantin anak Yaman di malam pernikahan diselidiki
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Yaman, mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian seorang gadis delapan tahun akibat pendarahan internal pada malam pertama pernikahannya. Kasus kematian pengantin anak di Yaman itu, kembali membangkitkan kecaman internasional terhadap praktik pernikahan anak di negara itu.
Aktivis pembela hak anak Yaman, Arwa Othman, mengatakan awal pekan ini gadis yang diidentifikasi dengan nama Rawan, meninggal setelah ia menikah dengan seorang pria yang usianya lima kali lebih tua darinya. Gadis itu meninggal saat malam pertama pernikahan, karena rahimnya pecah. Othman mengatakan tidak ada tindakan yang diambil terhadap pengantin pria itu.
Pemerintah Yaman, serius menindak masalah ini. Mereka bersumpah akan menyeret siapa saja yang bertanggungjawab atas kematian gadis itu, ke pengadilan. Pernyataan itu, disampaikan Rajeh Badi , pembantu Perdana Menteri Mohammed Salem Basindwa.
”Pemerintah serius menangani masalah ini dan akan menyelidiki hal itu. Mereka yang bertanggung jawab akan dibawa ke pengadilan,” katanya, seperti dikutip AP.
Dia sebelumnya, mengatakan bahwa kejahatan itu belum dikonfirmasi. Karena, pihak kepolisian juga tidak membuat laporan atas kejadian tersebut.
Ahmed al-Quraishi , ketua organisasi hak anak Siyaj, mengatakan kepada kantor berita AFP, bahwa, keluarga gadis dan beberapa orang yang dianggap bertanggungjawab atas kematian gadis tersebut menghilang tak lama setelah kejadian. Namun, seorang pejabat keamanan di daerah itu, mengatakan ayah gadis itu telah ditahan oleh polisi.
Aktivis pembela hak anak Yaman, Arwa Othman, mengatakan awal pekan ini gadis yang diidentifikasi dengan nama Rawan, meninggal setelah ia menikah dengan seorang pria yang usianya lima kali lebih tua darinya. Gadis itu meninggal saat malam pertama pernikahan, karena rahimnya pecah. Othman mengatakan tidak ada tindakan yang diambil terhadap pengantin pria itu.
Pemerintah Yaman, serius menindak masalah ini. Mereka bersumpah akan menyeret siapa saja yang bertanggungjawab atas kematian gadis itu, ke pengadilan. Pernyataan itu, disampaikan Rajeh Badi , pembantu Perdana Menteri Mohammed Salem Basindwa.
”Pemerintah serius menangani masalah ini dan akan menyelidiki hal itu. Mereka yang bertanggung jawab akan dibawa ke pengadilan,” katanya, seperti dikutip AP.
Dia sebelumnya, mengatakan bahwa kejahatan itu belum dikonfirmasi. Karena, pihak kepolisian juga tidak membuat laporan atas kejadian tersebut.
Ahmed al-Quraishi , ketua organisasi hak anak Siyaj, mengatakan kepada kantor berita AFP, bahwa, keluarga gadis dan beberapa orang yang dianggap bertanggungjawab atas kematian gadis tersebut menghilang tak lama setelah kejadian. Namun, seorang pejabat keamanan di daerah itu, mengatakan ayah gadis itu telah ditahan oleh polisi.
(esn)