Berkelahi dengan al-Shabab, militan AS & Inggris tewas
A
A
A
Sindonews.com - Dua militan Islam dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris, tewas di Somalia, setelah bertengkar dengan militan al-Shabab. Kedua militan yang tewas itu, diketahui bernama Omar Hammami alias al-Amriki, dan Osama al-Britani.
Kedua militan itu bersembunyi, sebelumnya bersembunyi setelah memisahkan diri dari kelompok al-Shabab tahun ini. Seorang saksi mata kepada BBC, Kamis (12/9/2013), mengatakan, militan al-Shabab telah mengambil dua mayat asal negara Barat.
Versi saksi lainnya, menyebut, salah satu militan itu, merupakan sekutu veteran Somalia Islam, bernama Sheikh Hassan Dahir Aweys. Dia memisahkan diri dari al-Shabab pada bulan Juni 2013. Aweys dipandang berseberangan dengan pemimpin al–Shabab, Ahmed Abdi Godane.
Sedangkan, al-Amriki dikenal karena lagu rap jihad yang diunggah ke YouTube . Kabar pembunuhan dua militan AS dan Inggris itu terjadi sehari setelah sekelompok ulama Islam terkemuka mengeluarkan fatwa yang mengecam al-Shabab. ”Kelompok itu tidak punya tempat dalam Islam,” bunyi fatwa para ulama Islam Somalia.
Hassan Sheikh Mohamud yang menjabat sebagai Presiden Somalia tahun lalu, berjanji untuk mengakhiri pertempuran dua dekade di negara itu. Pasukan pro-pemerintah telah mendorong al-Shabab keluar dari beberapa kota utama di Somalia. Namun, kelompok ini masih menguasai banyak kota-kota kecil dan daerah pedesaan di negara itu.
Kedua militan itu bersembunyi, sebelumnya bersembunyi setelah memisahkan diri dari kelompok al-Shabab tahun ini. Seorang saksi mata kepada BBC, Kamis (12/9/2013), mengatakan, militan al-Shabab telah mengambil dua mayat asal negara Barat.
Versi saksi lainnya, menyebut, salah satu militan itu, merupakan sekutu veteran Somalia Islam, bernama Sheikh Hassan Dahir Aweys. Dia memisahkan diri dari al-Shabab pada bulan Juni 2013. Aweys dipandang berseberangan dengan pemimpin al–Shabab, Ahmed Abdi Godane.
Sedangkan, al-Amriki dikenal karena lagu rap jihad yang diunggah ke YouTube . Kabar pembunuhan dua militan AS dan Inggris itu terjadi sehari setelah sekelompok ulama Islam terkemuka mengeluarkan fatwa yang mengecam al-Shabab. ”Kelompok itu tidak punya tempat dalam Islam,” bunyi fatwa para ulama Islam Somalia.
Hassan Sheikh Mohamud yang menjabat sebagai Presiden Somalia tahun lalu, berjanji untuk mengakhiri pertempuran dua dekade di negara itu. Pasukan pro-pemerintah telah mendorong al-Shabab keluar dari beberapa kota utama di Somalia. Namun, kelompok ini masih menguasai banyak kota-kota kecil dan daerah pedesaan di negara itu.
(esn)