Front Al-Nusra penggal puluhan warga Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Front Al-Nusra, pemberontak Suriah yang memiliki hubungan dengan kelompok teroris Al-Qaeda telah memenggal puluhan warga Suriah di desa di pinggiran Damaskus, sisi selatan Suriah. Demikian dilansir FARS, Selasa (10/9/2013).
Koresponden FARS di wilayah Suriah utara melaporkan, bahwa Front Al-Nusra telah menyerang dan memenggal kepala 30 warga sipil di Kota Maloula yang dihuni mayoritas kristen di wilayah pedesaan Damaskus pada Minggu (8/9/2013). Dari puluhan korban terdapat, sejumlah perempuan dan anak-anak.
Selain melakukan aksi pembantaian, Front Al-Nusra kemudian melancarkan aksi penculikan pada 15 warga Kristen lainnya di malam hari.
Maloula adalah sebuah desa di pegunungan sekitar 40 mil (60 kilometer) timur laut dari Damaskus. Di desa itu berdiri rumah-rumah yang dihuni sekitar 2.000 warga. Beberapa di antaranya masih berbicara versi bahasa Aram, bahasa kuno seperti yang tertulis di Alkitab yang diyakini sebagai bahasa yang diucapkan Yesus.
Front Al-Nusra beberapa kali mengklaim bertanggung jawab atas pemboman mematikan di Damaskus dan Aleppo. Front al-Nusra juga bahu membahu dengan kelompok pemberontak Suriah lainnya untuk menggulingkan rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Koresponden FARS di wilayah Suriah utara melaporkan, bahwa Front Al-Nusra telah menyerang dan memenggal kepala 30 warga sipil di Kota Maloula yang dihuni mayoritas kristen di wilayah pedesaan Damaskus pada Minggu (8/9/2013). Dari puluhan korban terdapat, sejumlah perempuan dan anak-anak.
Selain melakukan aksi pembantaian, Front Al-Nusra kemudian melancarkan aksi penculikan pada 15 warga Kristen lainnya di malam hari.
Maloula adalah sebuah desa di pegunungan sekitar 40 mil (60 kilometer) timur laut dari Damaskus. Di desa itu berdiri rumah-rumah yang dihuni sekitar 2.000 warga. Beberapa di antaranya masih berbicara versi bahasa Aram, bahasa kuno seperti yang tertulis di Alkitab yang diyakini sebagai bahasa yang diucapkan Yesus.
Front Al-Nusra beberapa kali mengklaim bertanggung jawab atas pemboman mematikan di Damaskus dan Aleppo. Front al-Nusra juga bahu membahu dengan kelompok pemberontak Suriah lainnya untuk menggulingkan rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
(esn)