Rakyat AS unjuk rasa tolak serangan militer ke Suriah

Minggu, 08 September 2013 - 13:22 WIB
Rakyat AS unjuk rasa...
Rakyat AS unjuk rasa tolak serangan militer ke Suriah
A A A
Sindonews.com - Sejumlah aktivis anti-perang di Amerika Serikat (AS) dan ekspatriat Suriah menggelar unjuk rasa di New York City dan di luar Gedung Putih di Washington. Mereka memprotes serangan militer potensial yang direncanakan oleh Presiden Barack Obama terhadap Suriah, Sabtu (8/9/2013).

Di depan Gedung Putih, sekitar 150 orang mendesak Kongres menolak rencana serangan militer potensial Presiden Barack Obama untuk melancarkan perang terhadap Suriah. "Tidak ada lagi perang untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan. Anda bilang perang lagi. Tapi, kami bilang tidak ada lagi perang. Obama lepas tangan akan masalah Suriah dan kongres juga lepas tangan soal Suriah," teriak para pengunjuk rasa yang mengelilingi trotoar di luar Gedung Putih.

"Membom Suriah bukan bertujuan melindungi warga Suriah, tapi sebaliknya membunuh mereka," lanjut pengunjuk rasa tersebut. Beberapa pengunjuk rasa malah bermain bola di depan Gedung Putih. Mereka menyanyikan sebuah yel yel "ciptakan pertandingan bola, bukan perang".

Radhika Miller, aktivis anti-perang dari Koalisi ANSWER mengungkapkan alasannya menentang perang terhadap Suriah. "Setiap bom yang diledakkan si luar negeri akan meledak di negara ini. Hari ini masih banyak pengangguran dan orang yang menderita karena pertumbuhan ekonomi yang lemah, sementara pemerintah menyia-nyiakan miliaran dolar untuk melancarkan perang di negeri yang jauh," jelasny.

"Kami menentang perang bukan karena kami isolasionis, kami menentang perang karena bom yang anda jatuhkan di Suriah akan membunuh warga di sana dan kami tidak akan membiarkan anda semua membunuh atas nama kami," lanjut Miller.

Sementara itu, Ann Wright seorang pensiunan Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Press tv, bahwa banyak orang meragukan laporan intelijen AS karena kita tidak pernah mendapat banyak informasi. "Kami semua tidak pernah mendapat rincian spesifik tentang apa yang mereka beritahukan kepada kami," ungkap Wright.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0614 seconds (0.1#10.140)