Obama: AS tak bisa pura-pura menutup mata atas Suriah
Sabtu, 07 September 2013 - 21:27 WIB

Obama: AS tak bisa pura-pura menutup mata atas Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan, Washington tidak bisa berpura-pura menutup mata atas Suriah. Pernyataan tersebut datang saat Obama mendesak anggota parlemen agar sepakat melancarkan serangan militer ke Suriah.
"Kita tidak bisa menutup mata atas apa yang terjadi di Suriah. Itu sebabnya mengapa saya menyerukan kedua belah pihak di kongres untuk bersatu di atas dunia yang di dalamnya kita hidup berdampingan dan dunia yang akan kita wariskan kepada anak dan generasi penerus kita," ungkap Obama.
Obama mengakui, bahwa tidak mudah meyakinkan anggota parlemen untuk mendukungnya menyerang Suriah. Menurut survei yang dilakukan Washington Post, saat ini 224 dari 433 anggota parlemen mengatakan tidak atau cenderung berkata tidak pada aksi militer. Sementara 184 ragu-ragu dan 25 yang memberikan dukungan.
Obama mengatakan, dirinya ingin menyerang Suriah dan ingin menghukum rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. "Serangan senjata kimia bukan hanya serangan langsung terhadap martabat manusia, tapi juga merupakan ancaman serius bagi keamanan nasional kita," ungkap Obama.
"Itu sebabnya, pada akhir pekan lalu, saya mengumumkan, bahwa sebagai panglima tertinggi, saya memutuskan bahwa AS harus mengambil tindakan militer terhadap rezim Suriah. Jika AS gagal memperingatkan, maka Assad bisa kembali menggunakan senjata kimia yang lebih parah senjata itu bisa jatuh di tangan teroris," terang Obama.
"Saya meminta otorisasi kongres karena kita akan lebih kuat jika bertindak bersama-sama dan tindakan kita akan lebih efektif," lanjutnya.
"Saya tahu, bahwa rakyat Amerika lelah setelah satu dekade perang . Tapi, kami adalah AS. Kita tidak bisa menutup mata atas hal yang terjadi di Suriah," ungkap Obama.
"Kita tidak bisa menutup mata atas apa yang terjadi di Suriah. Itu sebabnya mengapa saya menyerukan kedua belah pihak di kongres untuk bersatu di atas dunia yang di dalamnya kita hidup berdampingan dan dunia yang akan kita wariskan kepada anak dan generasi penerus kita," ungkap Obama.
Obama mengakui, bahwa tidak mudah meyakinkan anggota parlemen untuk mendukungnya menyerang Suriah. Menurut survei yang dilakukan Washington Post, saat ini 224 dari 433 anggota parlemen mengatakan tidak atau cenderung berkata tidak pada aksi militer. Sementara 184 ragu-ragu dan 25 yang memberikan dukungan.
Obama mengatakan, dirinya ingin menyerang Suriah dan ingin menghukum rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. "Serangan senjata kimia bukan hanya serangan langsung terhadap martabat manusia, tapi juga merupakan ancaman serius bagi keamanan nasional kita," ungkap Obama.
"Itu sebabnya, pada akhir pekan lalu, saya mengumumkan, bahwa sebagai panglima tertinggi, saya memutuskan bahwa AS harus mengambil tindakan militer terhadap rezim Suriah. Jika AS gagal memperingatkan, maka Assad bisa kembali menggunakan senjata kimia yang lebih parah senjata itu bisa jatuh di tangan teroris," terang Obama.
"Saya meminta otorisasi kongres karena kita akan lebih kuat jika bertindak bersama-sama dan tindakan kita akan lebih efektif," lanjutnya.
"Saya tahu, bahwa rakyat Amerika lelah setelah satu dekade perang . Tapi, kami adalah AS. Kita tidak bisa menutup mata atas hal yang terjadi di Suriah," ungkap Obama.
(esn)