Libanon kecewa soal bantuan internasional bagi pengungsi Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Sosial Libanon, Wael Abou Faour, menyatakan kekecewaan negaranya terhadap bantuan internasional dari negara-negara donor bagi para pengungsi Suriah yang saat ini berada di Libanon.
"Sejauh ini hanya 27 persen dari kebutuhan keuangan tersebut yang telah terpenuhi. Dan, Lebanon sangat perlu bantuan di sektor kesehatan dan pendidikan," kata Faour pada harian An Nahar, Jumat (6/9/2013).
Menurut data terbaru Badan Pengungsi PBB, UNHCR, saat ini ada 720 ribu pengungsi Suriah yang melarikan diri ke Libanon akibat perang saudara yang berkepanjangan di negara mereka. Ratusan ribu pengungsi itu ditempatkan di kamp-kamp pengungsian.
Pemerintah Libanon telah lama menyatakan kesulitan yang dihadapi dalam mengurus jumlah pengungsi yang kian membengkak itu. PBB memprediksi, jumlah warga Suriah yang melarikan diri ke Libanon hingga akhir tahun ini akan menyentuh angka 1 juta jiwa.
Selain Libanon, sejumlah negara tetangga Suriah juga menjadi tempat tujuan pelarian para pengungsi. Negara-negara tersebut adalah Turki, Irak, dan Jordania.
"Sejauh ini hanya 27 persen dari kebutuhan keuangan tersebut yang telah terpenuhi. Dan, Lebanon sangat perlu bantuan di sektor kesehatan dan pendidikan," kata Faour pada harian An Nahar, Jumat (6/9/2013).
Menurut data terbaru Badan Pengungsi PBB, UNHCR, saat ini ada 720 ribu pengungsi Suriah yang melarikan diri ke Libanon akibat perang saudara yang berkepanjangan di negara mereka. Ratusan ribu pengungsi itu ditempatkan di kamp-kamp pengungsian.
Pemerintah Libanon telah lama menyatakan kesulitan yang dihadapi dalam mengurus jumlah pengungsi yang kian membengkak itu. PBB memprediksi, jumlah warga Suriah yang melarikan diri ke Libanon hingga akhir tahun ini akan menyentuh angka 1 juta jiwa.
Selain Libanon, sejumlah negara tetangga Suriah juga menjadi tempat tujuan pelarian para pengungsi. Negara-negara tersebut adalah Turki, Irak, dan Jordania.
(esn)