PM Irak dukung sikap Mesir
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki mengatakan, Irak mendukung tindakan terbaru yang dilakukan Pemerintah Mesir terhadap para demonstran, pendukung mantan Presiden Mohamed Morsi, Minggu (19/8/2013).
"Irak prihatin dengan perkembangan kondisi keamanan di Mesir yang membuat banyak orang tewas dan luka-luka dalam sebuah plot yang bertujuan kemauan rakyat Mesir kebanyakan," ungkap Maliki dalam sebuah pernyataan.
"Saat itu terjadi, Irak tetap mendukung Pemerintah Mesir untuk menegakkan aturan hukum dan upaya menciptakan keamanan dan perdamaian sosial di seluruh Mesir. Namun, Irak juga meminta agar pemerintah Mesir dalam berbagai kesempatan menahan diri secara maksimal saat menolak keberadaan musuh pemerintah," terang Maliki.
Maliki juga menghimbau semua warga Mesir untuk berhenti melakukan kekerasan dan segera kembali ke meja perundingan untuk menyudahi kekacauan yang dapat merugikan Mesir dan pemerintahanya. "Kami berharap keamanan dan kemakmuran di Mesir segera kembali untuk kemudian melanjutkan perang penting mereka di kawasan ataupun di dunia," ujar Saliki.
Pernyataan itu datang setelah Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan, bahwa sudah 638 orang tewas akibat aksi kekerasan sejak Rabu 14 Agustus lalu. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir, Mohammed Fathallah menyatakan, korban tewas itu jatuh dalam operasi pembersihan kamp pendukung presiden terguling Mohamed Morsi di Kairo. Aksi kekerasan itu mendorong bentrokan di tempat lain di Kairo dan kota-kota lainnya di Mesir.
"Irak prihatin dengan perkembangan kondisi keamanan di Mesir yang membuat banyak orang tewas dan luka-luka dalam sebuah plot yang bertujuan kemauan rakyat Mesir kebanyakan," ungkap Maliki dalam sebuah pernyataan.
"Saat itu terjadi, Irak tetap mendukung Pemerintah Mesir untuk menegakkan aturan hukum dan upaya menciptakan keamanan dan perdamaian sosial di seluruh Mesir. Namun, Irak juga meminta agar pemerintah Mesir dalam berbagai kesempatan menahan diri secara maksimal saat menolak keberadaan musuh pemerintah," terang Maliki.
Maliki juga menghimbau semua warga Mesir untuk berhenti melakukan kekerasan dan segera kembali ke meja perundingan untuk menyudahi kekacauan yang dapat merugikan Mesir dan pemerintahanya. "Kami berharap keamanan dan kemakmuran di Mesir segera kembali untuk kemudian melanjutkan perang penting mereka di kawasan ataupun di dunia," ujar Saliki.
Pernyataan itu datang setelah Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan, bahwa sudah 638 orang tewas akibat aksi kekerasan sejak Rabu 14 Agustus lalu. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir, Mohammed Fathallah menyatakan, korban tewas itu jatuh dalam operasi pembersihan kamp pendukung presiden terguling Mohamed Morsi di Kairo. Aksi kekerasan itu mendorong bentrokan di tempat lain di Kairo dan kota-kota lainnya di Mesir.
(esn)