Israel bantah jalin hubungan dekat dengan pemimpin militer Mesir
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Israel membantah telah menjalin hubungan dengan petinggi militer Mesir. Demikian dilaporkan Radio Militer Mesir, Minggu (19/8/2013).
Laporan tersebut merupakan bantahan atas pemberitaan New York Times, yang mengutip ungkapan seorang pejabat Israel yang tak dikenal, bahwa Yerusalem memanfaatkan pengaruhnya untuk meyakinkan Washington agar tidak memotong bantuan militer dan ekonomi bagi Mesir.
"Israel telah mengatakan kepada teman-teman di kongres dan di Gedung Putih agar tidak memotong bantuan militer senilai USD 1,5 dalam bentuk bantuan keamanan, sebab langkah itu akan merusak upaya untuk menstabilkan kondisi di dalam negeri Mesir," ungkap pejabat Israel yang tak dikenal kepada New York Times, sebelum militer Mesir melancarkan operasi pembersihan dua kamp pendukung Presiden Mohammed Morsi di Mesir.
Bantahan juga datang dari Avigdor Lieberman, Mantan Menteri Luar Negeri Israel dan kepala Komiter Keamanan dan Kebijakan Knesset kepada radio lokal Kol-Rega. "Semua orang berusaha menyeret Israel dalam kekacauan yang tejadi di Mesir. Tapi, Israel tidak akan menjadi bagian atas apa yang terjadi di Mesir," ungkap Lieberman.
Sejak Mesir bergolak, sejumlah pejabat Israel sangat menahan diri untuk mengomentari secara terbuka berbagai hal yang terjadi di Mesir. Menurut, New York Times hal ini menujukan bahwa Israel masih menggangap pentingnya hubungan dengan Mesir.
Laporan tersebut merupakan bantahan atas pemberitaan New York Times, yang mengutip ungkapan seorang pejabat Israel yang tak dikenal, bahwa Yerusalem memanfaatkan pengaruhnya untuk meyakinkan Washington agar tidak memotong bantuan militer dan ekonomi bagi Mesir.
"Israel telah mengatakan kepada teman-teman di kongres dan di Gedung Putih agar tidak memotong bantuan militer senilai USD 1,5 dalam bentuk bantuan keamanan, sebab langkah itu akan merusak upaya untuk menstabilkan kondisi di dalam negeri Mesir," ungkap pejabat Israel yang tak dikenal kepada New York Times, sebelum militer Mesir melancarkan operasi pembersihan dua kamp pendukung Presiden Mohammed Morsi di Mesir.
Bantahan juga datang dari Avigdor Lieberman, Mantan Menteri Luar Negeri Israel dan kepala Komiter Keamanan dan Kebijakan Knesset kepada radio lokal Kol-Rega. "Semua orang berusaha menyeret Israel dalam kekacauan yang tejadi di Mesir. Tapi, Israel tidak akan menjadi bagian atas apa yang terjadi di Mesir," ungkap Lieberman.
Sejak Mesir bergolak, sejumlah pejabat Israel sangat menahan diri untuk mengomentari secara terbuka berbagai hal yang terjadi di Mesir. Menurut, New York Times hal ini menujukan bahwa Israel masih menggangap pentingnya hubungan dengan Mesir.
(esn)