Biksu & 4 warga sipil Myanmar terluka akibat ledakan bom
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah ledakan kecil memecah suasana khidmad saat sejumlah biksu radikal Myanmar tengah menggelar acara di Mandalay, Minggu (21/7/2012). Seorang polisi lokal di Naypyidaw mengatakan, seorang biksu mengalami luka ringan akibat ledakan itu.
"Ledakan itu terjadi 90 meter dari tempat pertemuan ceramah para biksu di Mandalay," ungkap seorang polisi lokal di Naypyidaw yang tidak ingin namanya publikasikan, Senin (22/7/2013).
Polisi itu mengatakan, lima orang yang terluka adalah biksu seorang biksu pemula, tiga orang wanita, dan seorang pria. Mereka tidak mengalami luka parah. "Kami tidak tahu apa yang memicu ledakan itu, sejumlah tim dari kepolisian masih melakukan penyelidikan," jelasnya.
"Dugaan awal ledakan itu berasal dari sebuah kendaraan, tapi kendaraan itu hanya mengalami sedikit kerusakan," imbuh polisi lokal di Naypyidaw.
Para Wirathu mengkonfirmasi insiden itu dan menyalahkan kelompok minoritas yang terkait dengan artikel yang dipublish di majalah Time.
Artikel itu menyoroti isi kutbah biksu Myanmar yang sangat anti islam dan menjadi faktor kunci untuk menghasut kekerasan agama mematikan di Myanmar. Pemerintah Myanmar Juni lalu memutuskan melarang majalah Time edisi kerusuhan Budha dan Muslim yang menampilkan gambar wajah Wirathu dengan judul 'The Face of Buddha Teror'.
"Ledakan itu terjadi 90 meter dari tempat pertemuan ceramah para biksu di Mandalay," ungkap seorang polisi lokal di Naypyidaw yang tidak ingin namanya publikasikan, Senin (22/7/2013).
Polisi itu mengatakan, lima orang yang terluka adalah biksu seorang biksu pemula, tiga orang wanita, dan seorang pria. Mereka tidak mengalami luka parah. "Kami tidak tahu apa yang memicu ledakan itu, sejumlah tim dari kepolisian masih melakukan penyelidikan," jelasnya.
"Dugaan awal ledakan itu berasal dari sebuah kendaraan, tapi kendaraan itu hanya mengalami sedikit kerusakan," imbuh polisi lokal di Naypyidaw.
Para Wirathu mengkonfirmasi insiden itu dan menyalahkan kelompok minoritas yang terkait dengan artikel yang dipublish di majalah Time.
Artikel itu menyoroti isi kutbah biksu Myanmar yang sangat anti islam dan menjadi faktor kunci untuk menghasut kekerasan agama mematikan di Myanmar. Pemerintah Myanmar Juni lalu memutuskan melarang majalah Time edisi kerusuhan Budha dan Muslim yang menampilkan gambar wajah Wirathu dengan judul 'The Face of Buddha Teror'.
(esn)