Nigeria berencana tarik sebagian pasukan dari Mali
A
A
A
Sindonews.com – Nigeria berencana untuk menarik sebagian pasukannya dari Mali. Pasalnya, Nigeria sendiri membutuhkan tentara mereka untuk melawan pemberontak Islam di wilayah utara Nigeria.
Menurut sumber di dalam tubuh militer Nigeria, belum jelas berapa banyak tentara akan ditarik dari Mali. Saat ini, ada sekitar 1.000 tentara Nigeria yang ditempatkan di Mali.
Presiden Pantai Gading, Alassane Ouattara, yang saat ini menjadi pemimpin blok negara Afrika Barat (ECOWAS), mengkonfirmasi rencana penarikan pasukan Nigeria itu. Menurutnya, penarikan itu dilakukan, karena Nigeria membutuhkan kehadiran tentara mereka di dalam negeri.
"Ini karena situasi dalam negeri," kata Ouattara setelah pertemuan puncak ECOWAS di ibukota Nigeria, Abuja. "Saya menerima surat dari presiden. Nigeria membutuhkan rakyatnya. Mereka tidak menarik semua orang. Mereka menarik bagian dari pasukan. Bagian yang baik dari pasukan akan berada di sana," jelasnya, seperti dikutip dari AFP.
Misi PBB di Mali mengintegrasikan lebih dari 6.000 tentara asal negara-negara Afrika barat ke dalam pasukan penjaga perdamaian dan dibebankan tugas untuk menjamin keamanan selama dan setelah pemilu 28 Juli di Mali.
Menurut sumber di dalam tubuh militer Nigeria, belum jelas berapa banyak tentara akan ditarik dari Mali. Saat ini, ada sekitar 1.000 tentara Nigeria yang ditempatkan di Mali.
Presiden Pantai Gading, Alassane Ouattara, yang saat ini menjadi pemimpin blok negara Afrika Barat (ECOWAS), mengkonfirmasi rencana penarikan pasukan Nigeria itu. Menurutnya, penarikan itu dilakukan, karena Nigeria membutuhkan kehadiran tentara mereka di dalam negeri.
"Ini karena situasi dalam negeri," kata Ouattara setelah pertemuan puncak ECOWAS di ibukota Nigeria, Abuja. "Saya menerima surat dari presiden. Nigeria membutuhkan rakyatnya. Mereka tidak menarik semua orang. Mereka menarik bagian dari pasukan. Bagian yang baik dari pasukan akan berada di sana," jelasnya, seperti dikutip dari AFP.
Misi PBB di Mali mengintegrasikan lebih dari 6.000 tentara asal negara-negara Afrika barat ke dalam pasukan penjaga perdamaian dan dibebankan tugas untuk menjamin keamanan selama dan setelah pemilu 28 Juli di Mali.
(esn)