Fiji konfirmasi pengiriman 380 tentara ke Golan
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Fiji mengumumkan, bahwa mereka akan mengirimkan 380 tentara untuk bergabung dengan pasukan Penjaga Perdamaian PBB yang bertugas di Dataran Tinggi Golan (UNDOF), seperti dilansir Fiji Sun, Senin (8/7/2013).
Perdana Menteri Voreqe Bainimarama mengatakan, dalam beberapa pekan ke depan tentara tambahan akan berangkat ke perbatasan Suriah dan Israel di Daratan Tinggi Golan. "Mereka semua akan pergi akhir bulan ini," ungkap Bainimarama.
Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Fiji mengatakan, Rusia telah menunjukan sinyal persetujuan atas rencana tersebut dan juga menawarkan bantuan kepada tentara Fiji. Penawaran itu terjadi setelah Bainimarama melakukan kunjungan kenegaraan sebulan yang lalu.
Kantor Menteri Luar Negeri Fiji, Inoke Kubuabola mengatakan kepada AFP bahwa Rusia akan memberikan bantuan berupa peralatan militer, sayangnya mereka menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Situasi di wilayah itu memang mulai tidak aman. Pertempuran antara tentara dengan pemberontak Suriah sesekali terjadi di wilayah tersebut. Akibatnya, pemerintah Austria, Jepang dan Kroasia memutusakan untuk menarik pasukan mereka yang bergabung dengan pasukan UNDOF.
Sejak Maret lalu, tercatat sudah 3 kali pasukan UNDOF diculik, sementara dua pasukan UNDOF terluka karena ditembak pemberontak yang menyerang tentara Suriah. DK PBB menekankan perlunya meningkatkan keamanan dan keselamatan pasukan UNDOF dan mendukung keputusan Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk meningkatkan kemampuan pertahanan diri dari UNDOF.
Keputusan itu merupakan dampak atas meningkatnya situasi keamanan di zona gencatan senjata Suriah-Israel, sebagai dampak perang Suriah.
Perdana Menteri Voreqe Bainimarama mengatakan, dalam beberapa pekan ke depan tentara tambahan akan berangkat ke perbatasan Suriah dan Israel di Daratan Tinggi Golan. "Mereka semua akan pergi akhir bulan ini," ungkap Bainimarama.
Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Fiji mengatakan, Rusia telah menunjukan sinyal persetujuan atas rencana tersebut dan juga menawarkan bantuan kepada tentara Fiji. Penawaran itu terjadi setelah Bainimarama melakukan kunjungan kenegaraan sebulan yang lalu.
Kantor Menteri Luar Negeri Fiji, Inoke Kubuabola mengatakan kepada AFP bahwa Rusia akan memberikan bantuan berupa peralatan militer, sayangnya mereka menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Situasi di wilayah itu memang mulai tidak aman. Pertempuran antara tentara dengan pemberontak Suriah sesekali terjadi di wilayah tersebut. Akibatnya, pemerintah Austria, Jepang dan Kroasia memutusakan untuk menarik pasukan mereka yang bergabung dengan pasukan UNDOF.
Sejak Maret lalu, tercatat sudah 3 kali pasukan UNDOF diculik, sementara dua pasukan UNDOF terluka karena ditembak pemberontak yang menyerang tentara Suriah. DK PBB menekankan perlunya meningkatkan keamanan dan keselamatan pasukan UNDOF dan mendukung keputusan Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk meningkatkan kemampuan pertahanan diri dari UNDOF.
Keputusan itu merupakan dampak atas meningkatnya situasi keamanan di zona gencatan senjata Suriah-Israel, sebagai dampak perang Suriah.
(esn)