AS kutuk bentrokan antar-kubu di Mesir
A
A
A
Sindonews.com- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk bentrokan yang terjadi di Mesir padaJumat (5/7/2013) yang menewaskan 26 orang usai penggulingan Mohamed Morsi dari kursi Presiden Mesir. AS mendesak Militer Mesir melindungi semua kubu yang berseteru.
”Kami mengutuk kekerasan yang telah terjadi hari ini di Mesir. Kami menyerukan kepada semua Pemimpin Mesir untuk mengutuk aksi kekerasan dan mencegah kekerasan lebih lanjut di kalangan mereka," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, dalam sebuah pernyataan.
Puluhan ribu pendukung Morsi, yang tidak terima dengan pelengseran Morsi oleh militer, marah dengan menggelar demonstrasi pada Jumat, kemarin.
Menurut laporan stasiun televisi pemerintah setempat, di Tahrir Square, Kairo, setidaknya dua orang tewas ketika pendukung dan Morsi bentrok. Bentrokan mereda, ketika tentara memisahkan kedua kubu dengan kendaraan lapis baja.
Sedangkan menurut pejabat Mesir, bentrokan serupa di Alexandria dan di Assiut, masing-masing menewaskan satu orang. Di Sinai, orang-orang bersenjata membunuh lima polisi, dan kelompok militan membunuh seorang tentara dalam serangan senapan mesin dan roket.
”Kami berharap militer untuk memastikan bahwa hak-hak semua orang Mesir dilindungi, termasuk hak untuk berkumpul secara damai,” kata Psaki.
Washington semakin terjebak dalam dilema, setelah Morsi yang terpilih secara demokratis telah gagal untuk membawa pemerintah yang inklusif.
”Kami mengutuk kekerasan yang telah terjadi hari ini di Mesir. Kami menyerukan kepada semua Pemimpin Mesir untuk mengutuk aksi kekerasan dan mencegah kekerasan lebih lanjut di kalangan mereka," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, dalam sebuah pernyataan.
Puluhan ribu pendukung Morsi, yang tidak terima dengan pelengseran Morsi oleh militer, marah dengan menggelar demonstrasi pada Jumat, kemarin.
Menurut laporan stasiun televisi pemerintah setempat, di Tahrir Square, Kairo, setidaknya dua orang tewas ketika pendukung dan Morsi bentrok. Bentrokan mereda, ketika tentara memisahkan kedua kubu dengan kendaraan lapis baja.
Sedangkan menurut pejabat Mesir, bentrokan serupa di Alexandria dan di Assiut, masing-masing menewaskan satu orang. Di Sinai, orang-orang bersenjata membunuh lima polisi, dan kelompok militan membunuh seorang tentara dalam serangan senapan mesin dan roket.
”Kami berharap militer untuk memastikan bahwa hak-hak semua orang Mesir dilindungi, termasuk hak untuk berkumpul secara damai,” kata Psaki.
Washington semakin terjebak dalam dilema, setelah Morsi yang terpilih secara demokratis telah gagal untuk membawa pemerintah yang inklusif.
(esn)