Hamas tak takut kehilangan dukungan, meski Morsi lengser
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Hamas, Ismail Haneya, mengaku partainya tak takut kehilangan dukunan, meski Ikhwanul Muslimin yang berafiliasi dengan Presiden Mohamed Morsi, digulingkan oleh militer Mesir.
“Ini tidak berarti bahwa negara-negara regional tidak mendukung orang-orang kita dan ketahanan untuk mengangkat pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza," kata Haneya, usai sholat Jumat di sebuah masjid di wilayah Gaza tengah, Jumat (5/7/2013).
Hamas merupakan perpanjangan Palestina dari Ikhwanul Muslimin Mesir, yang tak lain partai milik Morsi. Pada 2007, Hamas merebut kendali atas Jalur Gaza dari pasukan yang setia kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
"Kita tidak boleh putus asa atau tertekan dalam keadaan apapun, karena negara-negara Arab dan Islam sangat percaya pada tujuan kita," tambah Haneya. Saat Mesir dikendalikan oleh diktator Hosni Mubarak, Hamas mengalami isolasi.
Namun, setelah Mubarak digulingkan pada 2011 silam, Hamas mendapat angin segar berupa dukungan dari Ikhwanul Muslimin. Tapi sejak Rabu silam, Ikhwanul Muslimin justru mendapat tekanan keras di dalam negerinya sendiri.
“Ini tidak berarti bahwa negara-negara regional tidak mendukung orang-orang kita dan ketahanan untuk mengangkat pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza," kata Haneya, usai sholat Jumat di sebuah masjid di wilayah Gaza tengah, Jumat (5/7/2013).
Hamas merupakan perpanjangan Palestina dari Ikhwanul Muslimin Mesir, yang tak lain partai milik Morsi. Pada 2007, Hamas merebut kendali atas Jalur Gaza dari pasukan yang setia kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
"Kita tidak boleh putus asa atau tertekan dalam keadaan apapun, karena negara-negara Arab dan Islam sangat percaya pada tujuan kita," tambah Haneya. Saat Mesir dikendalikan oleh diktator Hosni Mubarak, Hamas mengalami isolasi.
Namun, setelah Mubarak digulingkan pada 2011 silam, Hamas mendapat angin segar berupa dukungan dari Ikhwanul Muslimin. Tapi sejak Rabu silam, Ikhwanul Muslimin justru mendapat tekanan keras di dalam negerinya sendiri.
(esn)