Abbas: Pengungsi Palestina di Libanon tak perlu dipersenjatai
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan, bahwa para pengungsi Palestina di Libanon tidak perlu senjata untuk melindungi diri mereka, Kamis (5/7/2013). Abbas juga menekankan, bahwa Otoritas Palestina tidak akan mencampuri urusan negara-negara Arab, termasuk Libanon.
"Kami tidak butuh senjata, karena kami dilindungi oleh pemerintah dan warga Libanon. Kami menyambut apapun keputusan Pemerintah Libanon untuk mengontrol keberadaan senjata di kamp-kamp pengungsi Palestina di Libanon," ungkap Abbas usai mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Libanon, Najib Miqati.
Abbas menegaskan, bahwa dia menghormati semua keputusan yang diambil oleh otoritas resmi Libanon atas nasib para pengungsi Palestina. "Saat berada di Libaon kita harus perduli atas stabilitas dan keamanan di sana. Sebab, kita adalah tamu, sementara di Lebanon dan pemerintah berharap bahwa para pengungsi akan segera kembali ke tanah air Palestina,". Jelasnya.
"Kita harus mematuhi semua aturan di Libanon selama kita menjadi tamu," imbuh Abbas. Sementara itu, PM Miqati memuji keputusan Abbas dan berharap para pengungsi Palestina di Libanon dapat menghargai keputusan pemerintah mereka, yang menentang para pengungsi ikut campur masalah yang terjadi di Libanon.
"Libanon telah semakin menderiata dengan kedatangan pengungsi dari Suriah dan Pelestina. Tapi, kami berharap para pengungsi Palestina di Libanon tidak berpihak menanggapi krisis yang masih terus berlangsung di Suriah," tutur Miqati.
"Kami tidak butuh senjata, karena kami dilindungi oleh pemerintah dan warga Libanon. Kami menyambut apapun keputusan Pemerintah Libanon untuk mengontrol keberadaan senjata di kamp-kamp pengungsi Palestina di Libanon," ungkap Abbas usai mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Libanon, Najib Miqati.
Abbas menegaskan, bahwa dia menghormati semua keputusan yang diambil oleh otoritas resmi Libanon atas nasib para pengungsi Palestina. "Saat berada di Libaon kita harus perduli atas stabilitas dan keamanan di sana. Sebab, kita adalah tamu, sementara di Lebanon dan pemerintah berharap bahwa para pengungsi akan segera kembali ke tanah air Palestina,". Jelasnya.
"Kita harus mematuhi semua aturan di Libanon selama kita menjadi tamu," imbuh Abbas. Sementara itu, PM Miqati memuji keputusan Abbas dan berharap para pengungsi Palestina di Libanon dapat menghargai keputusan pemerintah mereka, yang menentang para pengungsi ikut campur masalah yang terjadi di Libanon.
"Libanon telah semakin menderiata dengan kedatangan pengungsi dari Suriah dan Pelestina. Tapi, kami berharap para pengungsi Palestina di Libanon tidak berpihak menanggapi krisis yang masih terus berlangsung di Suriah," tutur Miqati.
(esn)