Presiden Morsi diultimatum lengser dalam satu hari

Senin, 01 Juli 2013 - 15:20 WIB
Presiden Morsi diultimatum...
Presiden Morsi diultimatum lengser dalam satu hari
A A A
Sindonews.com – Demonstrasi besar dalam upaya melengserkan Presiden Mesir, Mohamed Morsi, sudah memakan korban jiwa sebanyak tujuh orang pada Senin (1/7/2013). Para demonstran penentang Morsi, memberikan batas waktu satu hari untuk Morsi agar mundur dari jabatannya sebagai presiden.

Dalam pernyataan yang dimuat Senin, di akun resmi Facebook-nya, para penentang atau disebut Tamarod, menuntut agar Presiden Mohamed Morsi untuk meninggalkan kantornya pada Selasa (2/7/2013). Jika tidak dipenuhi, Tamarod akan menggerakkan sipil dan menyerukan protes nasional di Istana Presiden.

Kendati demikian, ultimatum Tamarod kemungkinan besar akan diabaikan Morsi. Hingga kini, ketegangan terus belanjut antara demonstran penentang dan loyalis Morsi.

Para penentang Morsi menyebut, Presiden Mesir itu telah membajak revolusi yang menggulingkan Presiden Mesir sebelumnya, Hosni Mubarak. Mereka menyebut, kebijakan Morsi adalah penyebab gangguan hukum, ketertiban, dan kekacauan ekonomi sehingga warga Mesir harus antre berjam-jam di SBPU untuk mendapatkan bahan bakar.

Sebaliknya, para loyalis Morsi membelanya dengan mengklaim Morsi dipilih oleh 13 juta rakyat Mesir dalam Pemilu. Kekacauan yang terjadi di Mesir, menurut pendukung Morsi, adalah warisan sistem pemerintahan sebelumnya, dan Morsi akan diberi kesempatan untuk memperbaikinya.

”Kami tidak akan pergi dan presiden (tetap) tinggal,” kata seorang pendukung Morsi, kepada CNN. ”Kami percaya pada demokrasi. Jika orang tidak menyukainya, mereka dapat memilih lagi dalam tiga tahun.”

Sementara itu, Morsi kepada The Guardian, menolak untuk lengser. Dia mengaku siap untuk berdialog dengan penentangnya. Namun, ketegangan dua kubu (penentang dan pendukung Morsi) terus memanas dan meluas di berbagai kota di Mesir.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0083 seconds (0.1#10.140)