Lagi, kekerasan etnis Buddha & Muslim pecah di Myanmar
A
A
A
Sindonews.com- Kerusuhan antara etnis Buddha dan minoritas Muslim kembali terjadi Negara Bagian Rakhine, Myamnar, Minggu (30/6/2013). Dikutip Reuters, Senin (1/7/2013), kekerasan yang diwarnai pembakaran dua rumah itu, merupakan kasus terbaru selama konflik antar-pemeluk agama di Myanmar.
Demikian, pernyataan seorang juru bicara pemerintah, yang mengklaim pasukan keamanan telah memulihkan situasi seperti sedia kala, pada Senin.
Setidaknya 237 orang sudah terbunuh di Myanmar dalam konflik antar-pemeluk agama selama setahun lalu. Sekitar 150 ribu orang terpaksa mengungsi.
Menurut data PBB, sebagian besar korban adalah kaum Muslim. Kekerasan yang paling mengerikan, menurut PBB, terjadi di negara bagian Rakhine, di mana telah melanda sekitar 800 ribu warga Muslim Rohingya.
Kejadian teranyar, sekitar 50 orang berkumpul di luar sebuah kantor polisi di Thandwe pada Minggu (30/6/2013). ”Setelah mendengar seorang wanita telah diperkosa oleh seorang pemeluk agama lain,” kata Juru Bicara Pemerintah, Ye Htut, dalam akun Facebook-nya.
Para perusuh membakar dua rumah sekitar pukul 07.00 waktu setempat, (pukul 12.30 waktu GMT), setelah polisi meminta massa membubarkan diri. ”Polisi Myanmar bekerja untuk mengungkap pelaku dan mengambil tindakan sesuai hukum,” kata Ye Htut.
Menurut wakil kopral polisi Thandwe, Ye Oo, kepada Reuters melalui telepon, mengatakan, tiga Muslim terluka dalam kebakaran itu.
Ye Htut menambahkan, polisi telah memblokir jalan masuk dan keluar kota menuju bandara yang dekat dengan Pantai Ngapali, salah satu pantai terpopuler tujuan wisata di Myanmar.
Demikian, pernyataan seorang juru bicara pemerintah, yang mengklaim pasukan keamanan telah memulihkan situasi seperti sedia kala, pada Senin.
Setidaknya 237 orang sudah terbunuh di Myanmar dalam konflik antar-pemeluk agama selama setahun lalu. Sekitar 150 ribu orang terpaksa mengungsi.
Menurut data PBB, sebagian besar korban adalah kaum Muslim. Kekerasan yang paling mengerikan, menurut PBB, terjadi di negara bagian Rakhine, di mana telah melanda sekitar 800 ribu warga Muslim Rohingya.
Kejadian teranyar, sekitar 50 orang berkumpul di luar sebuah kantor polisi di Thandwe pada Minggu (30/6/2013). ”Setelah mendengar seorang wanita telah diperkosa oleh seorang pemeluk agama lain,” kata Juru Bicara Pemerintah, Ye Htut, dalam akun Facebook-nya.
Para perusuh membakar dua rumah sekitar pukul 07.00 waktu setempat, (pukul 12.30 waktu GMT), setelah polisi meminta massa membubarkan diri. ”Polisi Myanmar bekerja untuk mengungkap pelaku dan mengambil tindakan sesuai hukum,” kata Ye Htut.
Menurut wakil kopral polisi Thandwe, Ye Oo, kepada Reuters melalui telepon, mengatakan, tiga Muslim terluka dalam kebakaran itu.
Ye Htut menambahkan, polisi telah memblokir jalan masuk dan keluar kota menuju bandara yang dekat dengan Pantai Ngapali, salah satu pantai terpopuler tujuan wisata di Myanmar.
(esn)