Penetang & pendukung Morsi bentrok, 1 tewas, 70 luka
A
A
A
Sindonews.com-Satu orang tewas dan sekitar 70 lainnya terluka saat demonstran penentang dan pendukung Presiden Mesir, Mohomed Morsi, bentrok pada Jumat (28/6/2013). Kedua kubu, sejak Jumat siang sudah berkumpul, terkait demo besar untuk menggulingkan Morsi, Minggu (30/6/2013) nanti.
Kantor berita MENA melaporkan, bentrok terjadi di Kota Alexandria. Satu orang tewas, setelah mengalami luka di leher saat bentrok terjadi. Korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit di Universitas Alexandria.
Sebagian besar korban cedera berada dalam kondisi serius. Dikutip Xihua, kasus korban tewas itu merupakan kematian kelima di seluruh Mesir sejak Jumat lalu.
Sebelumnya, sebuah aliansi partai Islam dan sejumlah kelompok Islam turun ke jalan di luar Rabaa al-Adawiya, Distrik Nasr, Kairo. Mereka menggelar demonstrasi terbuka sebagai bentuk dukungan terhadap Presiden Morsi.
Morsi yang akan menghadapi demonstrasi besar mengancam orang-orang yang dia anggap sudah bersekongkol melawannya dan mencoba melakukan sabotase terhadap pemerintahan yang terpilih secara demokratis.
”Saya benar dalam beberapa kasus, dan salah dalam kasus lain,” ucapnya. ”Saya telah menemukan (cara), setelah satu tahun bertugas. Itu untuk revolusi guna mencapai tujuan dan perlu langkah-langkah radikal,” lanjut Morsi dalam pidatonya Rabu lalu.
Kantor berita MENA melaporkan, bentrok terjadi di Kota Alexandria. Satu orang tewas, setelah mengalami luka di leher saat bentrok terjadi. Korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit di Universitas Alexandria.
Sebagian besar korban cedera berada dalam kondisi serius. Dikutip Xihua, kasus korban tewas itu merupakan kematian kelima di seluruh Mesir sejak Jumat lalu.
Sebelumnya, sebuah aliansi partai Islam dan sejumlah kelompok Islam turun ke jalan di luar Rabaa al-Adawiya, Distrik Nasr, Kairo. Mereka menggelar demonstrasi terbuka sebagai bentuk dukungan terhadap Presiden Morsi.
Morsi yang akan menghadapi demonstrasi besar mengancam orang-orang yang dia anggap sudah bersekongkol melawannya dan mencoba melakukan sabotase terhadap pemerintahan yang terpilih secara demokratis.
”Saya benar dalam beberapa kasus, dan salah dalam kasus lain,” ucapnya. ”Saya telah menemukan (cara), setelah satu tahun bertugas. Itu untuk revolusi guna mencapai tujuan dan perlu langkah-langkah radikal,” lanjut Morsi dalam pidatonya Rabu lalu.
(esn)