Dua suku bentrok di Darfur, 50 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Bentrokan antara dua suku yang berlomba-lomba ingin menguasai tambang emas di wilayah Darfur, Sudan, telah menewaskan sekitar 50 orang. Demikian disampaikan oleh seorang pemimpin suku dan sumber di PBB, Kamis (27/6/2013), seperti dikutip Reuters.
Bentrokan meletus pada Rabu (26/6/2013), antara suku Bani Hussein dengan Rizeigat. “Dua suku ini mulai berperang sejak Januari lalu untuk memperebutkan tambang emas di dekat El Sireaf, di utara Darfur,” jelas Masar al-Duma Atim, seorang pemimpin Bani Hussein, kepada Reuters.
“Pada Rabu, sekitar 40 hingga 50 orang tewas di El Sireaf. Mereka menyerang kami pada pukul 9 pagi,” lanjut Atim. Sebuah sumber PBB mengatakan, 54 anggota Bani Hussein tewas dan 24 terluka, ketika suku Rizeigat menyerang mereka.
Seorang Juru Bicara pasukan Perdamaian Internasional (UNAMID) mengatakan, kedua suku telah sama-sama menderita korban jiwa, namun ia tak memberikan angka pasti. Sementara suku Rizeigat dan tentara Sudan tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Pertempuran awal atas hak tambang emas terjadi pada Januari lalu yang menyebabkan 500 orang tewas dan menghancurkan lebih dari 68 desa. Emas telah menjadi ekspor utama Sudan dan penghasil mata uang asing. Setengah juta orang menggali emas di sebagian besar tambang tanpa izin dan menjualnya ke pedagang dan bank sentral.
Bentrokan meletus pada Rabu (26/6/2013), antara suku Bani Hussein dengan Rizeigat. “Dua suku ini mulai berperang sejak Januari lalu untuk memperebutkan tambang emas di dekat El Sireaf, di utara Darfur,” jelas Masar al-Duma Atim, seorang pemimpin Bani Hussein, kepada Reuters.
“Pada Rabu, sekitar 40 hingga 50 orang tewas di El Sireaf. Mereka menyerang kami pada pukul 9 pagi,” lanjut Atim. Sebuah sumber PBB mengatakan, 54 anggota Bani Hussein tewas dan 24 terluka, ketika suku Rizeigat menyerang mereka.
Seorang Juru Bicara pasukan Perdamaian Internasional (UNAMID) mengatakan, kedua suku telah sama-sama menderita korban jiwa, namun ia tak memberikan angka pasti. Sementara suku Rizeigat dan tentara Sudan tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Pertempuran awal atas hak tambang emas terjadi pada Januari lalu yang menyebabkan 500 orang tewas dan menghancurkan lebih dari 68 desa. Emas telah menjadi ekspor utama Sudan dan penghasil mata uang asing. Setengah juta orang menggali emas di sebagian besar tambang tanpa izin dan menjualnya ke pedagang dan bank sentral.
(esn)