Bentrok dengan kelompok Sunni, 12 tentara Libanon tewas
A
A
A
Sindonews.com - Tentara Libanon bentrok dengan kelompok Muslim Sunni bersenjata di Kota Sidon selatan pada Senin (24/6/2013). Dalam perang saudara di negara tetangga Suriah itu, 12 tentara Libanon tewas.
Bentrokan itu dipicu penahanan seorang pengikut kelompok garis keras Sunni pimpinan ulama Sheikh Ahmed al-Assir, pada Minggu (23/6/2013). Pendukung kelompok itu pun membalas tindakan penahanan tersebut dengan menembaki sebuah pos pemeriksaan militer.
Sumber keamanan Libanon, menyebutkan korban tewas ada sekitar 15 orang. Yakni dari kubu tentara Libanon 12 orang dan sisanya dari kelompok bersenjata. Selain itu, 60 orang lainnya terluka dalam bentrokan tersebut.
Tentara juga mengepung masjid yang diduga menjadi tempat berkumpulnya pendukung Assir. Dalam bentrok selama lebih dari 24 jam yang diwarnai seragan roket dan tembakan itu, tidak menimbulkan kerusakan yang berat pada bangunan masjid.
”Tentara telah mencoba selama berbulan-bulan untuk menjaga Libanon, agar jauh dari masalah Suriah, dan menekan kelompok Sheikh Ahmed al-Assir itu,” demikian pernyataan militer Libanon, dikutip Reuters.
”Tapi apa yang terjadi saat ini, telah melampaui semua harapan. Tentara diserang dengan brutal dalam upaya untuk memanaskan Kota Sidon, seperti yang dilakukan pada tahun 1975,” lanjut pernyataan militer Libanon.
Pada tahun itu, perang sipil pecah di Libanon. Assir, yang para pendukungnya menuduh tentara melindungi kelompok bersenjata Hizbullah, menyerukan orang di seluruh negeri untuk bergabung dengannya. Dia menyebut, kewibawaan tentara sudah cacat.
Bentrokan itu dipicu penahanan seorang pengikut kelompok garis keras Sunni pimpinan ulama Sheikh Ahmed al-Assir, pada Minggu (23/6/2013). Pendukung kelompok itu pun membalas tindakan penahanan tersebut dengan menembaki sebuah pos pemeriksaan militer.
Sumber keamanan Libanon, menyebutkan korban tewas ada sekitar 15 orang. Yakni dari kubu tentara Libanon 12 orang dan sisanya dari kelompok bersenjata. Selain itu, 60 orang lainnya terluka dalam bentrokan tersebut.
Tentara juga mengepung masjid yang diduga menjadi tempat berkumpulnya pendukung Assir. Dalam bentrok selama lebih dari 24 jam yang diwarnai seragan roket dan tembakan itu, tidak menimbulkan kerusakan yang berat pada bangunan masjid.
”Tentara telah mencoba selama berbulan-bulan untuk menjaga Libanon, agar jauh dari masalah Suriah, dan menekan kelompok Sheikh Ahmed al-Assir itu,” demikian pernyataan militer Libanon, dikutip Reuters.
”Tapi apa yang terjadi saat ini, telah melampaui semua harapan. Tentara diserang dengan brutal dalam upaya untuk memanaskan Kota Sidon, seperti yang dilakukan pada tahun 1975,” lanjut pernyataan militer Libanon.
Pada tahun itu, perang sipil pecah di Libanon. Assir, yang para pendukungnya menuduh tentara melindungi kelompok bersenjata Hizbullah, menyerukan orang di seluruh negeri untuk bergabung dengannya. Dia menyebut, kewibawaan tentara sudah cacat.
(esn)