Pesawat AU Filipina jatuh, 2 pilot hilang
A
A
A
Sindonews.com – Pihak Angkatan Udara (AU) Filipina, mengatakan, pada Senin (24/6/2013), bahwa dua pilotnya hilang setelah pesawat bermesin ganda jatuh ke laut saat misi terbang malam berlangsung. Demikian disampaikan Juru Bicara AU Filipina, Letnan Kolonel Miguel Okol.
Menurutnya, pesawat jenis OV-10 Bronco, yang digunakan untuk patroli, gagal mendarat di pulau barat Palawan pada Minggu malam.
”Tim gabungan dari penjaga pantai dan Angkatan Laut telah menemukan puing-puing pesawat, tampaknya itu bagian dari kargo belakang pesawat,” kata Okol. ”Kita mencari mereka (dua pilot),” lanjut dia.
Okol mengatakan, pilot telah terdeteksi dari menara radio kontrol di laut, lima mil dari lapangan terbang. Mereka siap untuk mendarat sebelum pesawat jatuh. ”Pada titik ini, kita belum bisa berspekulasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Okol, dikutip Xinhua.
Kecelakaan pesawat itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian kecelakaan mematikan yang melibatkan sejumlah pesawat buatan asing yang kerap diakuisisi militer Filipina. Pesawat jenis Bronco didapatkan dari Amerika Serikat pada tahun 1991 dan Thailand pada tahun 2004.
Okol tidak merinci berapa usia pesawat nahas itu. Ia mengklaim, kondisi pesawat tersebut masih bagus. ”Mereka telah menerima pesawat itu dalam kondisi baik, dan kami merawatnya juga sangat baik,” imbuh dia.
Pada Mei lalu, dua pilot tewas, ketika pesawat pelatih pasukan jatuh di Manila utara. Kemudian pada tahun 2010, delapan personel AU dan seorang warga sipil tewas ketika sebuah pesawat kargo ringan jatuh di selatan Kota Cotabato.
Menurutnya, pesawat jenis OV-10 Bronco, yang digunakan untuk patroli, gagal mendarat di pulau barat Palawan pada Minggu malam.
”Tim gabungan dari penjaga pantai dan Angkatan Laut telah menemukan puing-puing pesawat, tampaknya itu bagian dari kargo belakang pesawat,” kata Okol. ”Kita mencari mereka (dua pilot),” lanjut dia.
Okol mengatakan, pilot telah terdeteksi dari menara radio kontrol di laut, lima mil dari lapangan terbang. Mereka siap untuk mendarat sebelum pesawat jatuh. ”Pada titik ini, kita belum bisa berspekulasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Okol, dikutip Xinhua.
Kecelakaan pesawat itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian kecelakaan mematikan yang melibatkan sejumlah pesawat buatan asing yang kerap diakuisisi militer Filipina. Pesawat jenis Bronco didapatkan dari Amerika Serikat pada tahun 1991 dan Thailand pada tahun 2004.
Okol tidak merinci berapa usia pesawat nahas itu. Ia mengklaim, kondisi pesawat tersebut masih bagus. ”Mereka telah menerima pesawat itu dalam kondisi baik, dan kami merawatnya juga sangat baik,” imbuh dia.
Pada Mei lalu, dua pilot tewas, ketika pesawat pelatih pasukan jatuh di Manila utara. Kemudian pada tahun 2010, delapan personel AU dan seorang warga sipil tewas ketika sebuah pesawat kargo ringan jatuh di selatan Kota Cotabato.
(esn)