Rusia tidak setujui zona larangan terbang di Suriah

Sindonews.com – Pemerintah Rusia tidak akan membiarkan penerapan zona larangan terbang di atas wilayah konflik di Suriah. Demikian dinyatakan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia, Senin (17/6/2013), seperti dikutip dari Xinhua.

"Rusia tidak melihat perlunya memperkenalkan langkah-langkah tersebut dan menganggap langkah itu kontra produktif," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich kepada wartawan.

Lukashevich mencontohkan apa yang terjadi di Libya dan berharap hal itu tak terulang lagi. Pada 2011, penerapan zona larangan terbang di Libya telah memungkinkan pesawat-pesawat tempur NATO membantu pemberontak untuk menggulingkan mantan diktator negara itu, Muammar Khaddafi.

"Kami tidak menginginkan hal itu terulang dalam konflik Suriah dan pada prinsipnya kami tidak akan membiarkan skenario itu akan terlaksana," lanjut Lukashevich. Ia menggambarkan, bahwa upaya untuk memaksakan zona larangan terbang di Suriah adalah pelanggaran langsung terhadap hukum internasional.

Rencana penerapan zona larangan terbang di Suriah muncul, setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menyuplai senjata dan memberi pelatihan pada para pemberontak Suriah. Komandan militer AS menyatakan, pelatihan pada kaum pemberontak tak mungkin dilakukan bila tidak diterapkan zona larangan terbang di atas Suriah.