AS: Rouhani bisa perbaiki hubungan Iran dengan dunia internasional
A
A
A
Sindonews.com - Denis McDonough, Kepala staf kepresidenan Amerika Serikat (AS) mengatakan, Hassan Rouhani, Presiden baru Iran, akan menemukan sekutu di AS jika dia memberikan pengakuan sepenuhnya tentang program pengayaan nuklir Iran yang kontroversial.
"Jika dia (Rouhani) tertarik, seperti yang dia katakan selama kampanye, memperbaiki hubungan Iran dengan seluruh dunia, maka dia punya kesempatan untuk melakukan itu," ungkap McDonough kepada CBS News, Minggu (17/6/2013).
"Jika dia menerima kewajiban di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB dan memberikan pengakuan atas program pengayaan nuklir terlarangnya, dia akan menemukan sekutu di AS dan dia punya kesempatan untuk itu," lanjut McDonough.
Menurut McDonough, jika mantan negosiator nuklir Iran itu telah berjanji akan mengunakan pendekatan yang lebih konstruktif dalam melakukan perundingan dan menerima kewajibannya atas program nuklirnya, itu adalah sebuah kesempatan besar bagi Iran dan rakyatnya untuk memiliki masa depan seperti yang mereka inginkan. dan itu dibenarkan.
Rouhani dinyatakan sebagai pemenang pilpres Iran dengan raihan 50,68 persen suara dalam pemilu yang berlangsung Jumat lalu. Dalam pernyataan pertamanya, ia meminta kekuatan dunia untuk memperlakukan Iran dengan hormat dan mengakui hak-haknya.
Negara barat, Amerika Serikat dan sekutu menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Sementara Iran membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah hanya untuk tujuan damai. Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah mengeluarkan fatwa bahwa pengembangan nuklir untuk keperluan pembuatan senjata pemusnah masal adalah haram.
Sebelumnya, pada 22 Februari 2012 lalu, Khamenei mengatakan bahwa Iran tidak pernah berusaha membuat senjata nuklir.
"Jika dia (Rouhani) tertarik, seperti yang dia katakan selama kampanye, memperbaiki hubungan Iran dengan seluruh dunia, maka dia punya kesempatan untuk melakukan itu," ungkap McDonough kepada CBS News, Minggu (17/6/2013).
"Jika dia menerima kewajiban di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB dan memberikan pengakuan atas program pengayaan nuklir terlarangnya, dia akan menemukan sekutu di AS dan dia punya kesempatan untuk itu," lanjut McDonough.
Menurut McDonough, jika mantan negosiator nuklir Iran itu telah berjanji akan mengunakan pendekatan yang lebih konstruktif dalam melakukan perundingan dan menerima kewajibannya atas program nuklirnya, itu adalah sebuah kesempatan besar bagi Iran dan rakyatnya untuk memiliki masa depan seperti yang mereka inginkan. dan itu dibenarkan.
Rouhani dinyatakan sebagai pemenang pilpres Iran dengan raihan 50,68 persen suara dalam pemilu yang berlangsung Jumat lalu. Dalam pernyataan pertamanya, ia meminta kekuatan dunia untuk memperlakukan Iran dengan hormat dan mengakui hak-haknya.
Negara barat, Amerika Serikat dan sekutu menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Sementara Iran membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah hanya untuk tujuan damai. Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah mengeluarkan fatwa bahwa pengembangan nuklir untuk keperluan pembuatan senjata pemusnah masal adalah haram.
Sebelumnya, pada 22 Februari 2012 lalu, Khamenei mengatakan bahwa Iran tidak pernah berusaha membuat senjata nuklir.
(esn)