Diminta tinggalkan Istanbul, demonstran marah
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan pada Rabu (12/6/2013) menyerukan kepada para demonstran untuk menarik diri dari pusat Taman Gezi, Istanbul. Ia menyebut, gelombang demonstrasi anti pemerintah sebagai upaya yang disengaja untuk merusak citra Turki.
Rencana pemerintah Turki yang membuka pembicaraan dengan para demonstran pada Rabu diragukan. Karena ada tindakan kekerasan yang tidak terduga di Taksim Square. Mereka sudah melihat kehadiran polisi sejak 1 Juni, yang melunturkan kepercayaan pada tawaran dialog dengan pemerintah.
”Kami tidak menerima hal itu,” kata Anessa, seorang fotografer 29 tahun, yang mengeluh pada sikap pemerintah, dikutip AFP. ”Kami tidak takut. Kami sangat marah dan kami tidak akan berhenti,” lanjut dia.
Pada Selasa malam hingga Rabu pagi, wajah Ibu Kota Turki, Ankara, seperti adegan perang. Polisi yang menggunakan gas air mata, meriam air dan semprotan merica bentrok dengan para demonstran yang melemparkan batu. “Erdogan, mengundurkan diri!,” teriak salah seorang demonstran.
Erdogan sendiri tetap pada sikapnya untuk tidak mentoleransi demonstrasi yang ia yakini sengaja diciptakan untuk merusak citra Turki. Pada Selasa, ia memperingatkan kesabarannya telah habis.
"Kami tidak akan menampilkan lagi toleransi," katanya kepada anggota parlemen dari Partai Pembangunan (AKP) dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi.
Rencana pemerintah Turki yang membuka pembicaraan dengan para demonstran pada Rabu diragukan. Karena ada tindakan kekerasan yang tidak terduga di Taksim Square. Mereka sudah melihat kehadiran polisi sejak 1 Juni, yang melunturkan kepercayaan pada tawaran dialog dengan pemerintah.
”Kami tidak menerima hal itu,” kata Anessa, seorang fotografer 29 tahun, yang mengeluh pada sikap pemerintah, dikutip AFP. ”Kami tidak takut. Kami sangat marah dan kami tidak akan berhenti,” lanjut dia.
Pada Selasa malam hingga Rabu pagi, wajah Ibu Kota Turki, Ankara, seperti adegan perang. Polisi yang menggunakan gas air mata, meriam air dan semprotan merica bentrok dengan para demonstran yang melemparkan batu. “Erdogan, mengundurkan diri!,” teriak salah seorang demonstran.
Erdogan sendiri tetap pada sikapnya untuk tidak mentoleransi demonstrasi yang ia yakini sengaja diciptakan untuk merusak citra Turki. Pada Selasa, ia memperingatkan kesabarannya telah habis.
"Kami tidak akan menampilkan lagi toleransi," katanya kepada anggota parlemen dari Partai Pembangunan (AKP) dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi.
(esn)