Warga Palestina gelar demo peringati 46 tahun perang Arab-Israel
A
A
A
Sindonews.com – Warga Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem timur pada Rabu (5/6/2013) memperingati peristiwa 46 tahun perang Arab-Israel. Mereka menyerukan Israel mengakhiri pendudukannya dan mengakui kemerdekaan Palestina.
Peringatan itu ditandai dengan demo besar-besaran di berbagai wilayah Palestina dan memicu bentrokan antara puluhan demonstran Palestina dan tentara Israel di dekat penjara di pinggiran Kota Ramallah, Tepi Barat.
Para demonstran mengibarkan bendera Palestina dan melemparkan batu ke tentara Israel. Sedangkan tentara Israel menggunakan gas air mata dan peluru untuk membubarkan para demonstran. Beberapa demonstran dilaporkan mengalami luka ringan.
Pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang ikut demo, Wassel Abu Yousef, menyebut momen 46 tahun perang Arab-Israel itu sangat menyakitkan. ”Tapi pada saat yang sama, juga meningkatkan ketabahan warga Palestina untuk menyingkirkan pendudukan (Israel),” kata Wassel, dikutip AFP, Kamis (6/6/2013).
Pejabat PLO lain, Hanan Ashrawi, mengatakan, perjuangan rakyat Palestina tidak akan berhenti. ”Akan terus berjuang sampai mereka mendapatkan hak untuk menentukan nasib merekasendiri dan mendirikan negara merdeka," ucapnya.
”Setelah 46 tahun penindasan, penjajahan, perampasan tanah, pembunuhan, dan penghancuran, sekarang saatnya bagi dunia untuk bangun dan mengakhiri pendudukan ini,” seru Hanan.
Di Tepi Barat, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dari Partai Fatah, juga menyerukan berakhirnya pendudukan Israel. ”Perdamaian, ketenangan dan pembangunan ekonomi, tidak dapat dicapai di wilayah itu sebelum pendudukan militer Israel di wilayah palestina berakhir,” kata Abbas.
Peringatan itu ditandai dengan demo besar-besaran di berbagai wilayah Palestina dan memicu bentrokan antara puluhan demonstran Palestina dan tentara Israel di dekat penjara di pinggiran Kota Ramallah, Tepi Barat.
Para demonstran mengibarkan bendera Palestina dan melemparkan batu ke tentara Israel. Sedangkan tentara Israel menggunakan gas air mata dan peluru untuk membubarkan para demonstran. Beberapa demonstran dilaporkan mengalami luka ringan.
Pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang ikut demo, Wassel Abu Yousef, menyebut momen 46 tahun perang Arab-Israel itu sangat menyakitkan. ”Tapi pada saat yang sama, juga meningkatkan ketabahan warga Palestina untuk menyingkirkan pendudukan (Israel),” kata Wassel, dikutip AFP, Kamis (6/6/2013).
Pejabat PLO lain, Hanan Ashrawi, mengatakan, perjuangan rakyat Palestina tidak akan berhenti. ”Akan terus berjuang sampai mereka mendapatkan hak untuk menentukan nasib merekasendiri dan mendirikan negara merdeka," ucapnya.
”Setelah 46 tahun penindasan, penjajahan, perampasan tanah, pembunuhan, dan penghancuran, sekarang saatnya bagi dunia untuk bangun dan mengakhiri pendudukan ini,” seru Hanan.
Di Tepi Barat, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dari Partai Fatah, juga menyerukan berakhirnya pendudukan Israel. ”Perdamaian, ketenangan dan pembangunan ekonomi, tidak dapat dicapai di wilayah itu sebelum pendudukan militer Israel di wilayah palestina berakhir,” kata Abbas.
(esn)