PBB prihatin atas memburuknya keamanan di Libanon

Sindonews.com - Sekjen PBB Ban Ki-moon mengungkapkan kekhawatiran atas penurunan situasi keamanan di Libanon, setelah pecahnya konflik internal di Suriah selama lebih dari dua tahun.

"Sekjen PBB khawatir dengan perkembangan situasi di Libanon yang merupakan dampak atas situasi yang terjadi di suriah," ungkap Martin Nesirky, Juru Bicara Sekjen PBB, Senin (3/6/2013).

Ungkapan itu datang sepekan setelah Derek Plumbly, Koordinator Khusus PBB untuk Libanon menyatakan keprihatinannya atas peningkatan penyebaran konflik Suriah.
Ki-moon mengatakan, peningkatan kekerasan dan intensitasnya adalah sebuah hal yang sangat menggangu.

Meskipun posisi Pemerintah Libanon dalam perang di Suriah netral, tapi semakin ke belakang, Libanon mulai terlibat dalam konflik tersebut.

Kehadiran militan Hizbullah di medan perang Suriah kian memperumit dan memperluas dampak perang saudara di Suriah yang sudah berlangsung selama dua tahun lebih itu.

Kepala HAM PBB, Navi Pillay mengatakan, bahwa peningkatan dramatis Hizbullah dalam mendukung pasukan Pemerintah Suriah telah kian menyulut ketegangan regional di kawasan itu.

Hadirnya pejuang Hizbullah di sisi pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad telah menimbulkan petaka tersendiri bagi kondisi dalam negeri Libanon. Pemberontak Suriah dilaporkan telah menembakan sejumlah roket ke wilayah Hizbullah di Kota Beirut, Libanon.