FSB: Teroris Suriah mungkin saja menyusup ke Rusia
A
A
A
Sindonews.com – Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menyatakan, ada kemungkinan teroris dari Suriah menyusup ke Rusia dengan cara menyamar sebagai imigran.
"Kami menduga, bahwa di tengah konflik bersenjata di Suriah, para pejuang bersenjata dan teroris bisa menyusup ke negara kita dalam arus imigran ilegal," kata Kepala Departemen kontra-intelijen FSB, Alexander Roshchupkin, Kamis (30/5/2013).
Menurut Roshchupkin, FSB menyadari bahwa beberapa kelompok imigran ilegal telah tiba di Rusia untuk melakukan kegiatan subversive. “Layanan keamanan Rusia telah menemukan beberapa mata-mata profesional yang bekerja di Kaukasus Utara,” lanjutnya.
"Imigrasi ilegal adalah salah satu alat untuk mengacaukan situasi di Rusia," kata Roshchupkin. Ia menambahkan, bahwa pembentukan komunitas imigran terisolasi menciptakan ancaman keamanan bagi Rusia.
Menurutnya, sindikan imigran ilegal ke Eropa yang melintasi Eropa telah lama aktif. "Tidak ada yang bisa mengatakan berapa banyak imigran telah tiba di Rusia dan berapa banyak yang tersisa, bahkan Layanan Perbatasan," katanya.
Layanan Federal Migrasi Rusia (FMS) memperkirakan jumlah imigran ilegal mencapai angka 3,3 juta. "Hari ini lebih dari 10 juta warga asing telah masuk ke Rusia, 3,3 juta dari mereka melanggar hukum migrasi," kata Wakil Kepala FMS, Anatoli Fomenko.
Awal bulan ini, kepala FMS Konstantin Romodanovsky berjanji untuk memperketat kontrol atas arus imigran dan mengatakan pemerintah merencanakan tindakan keras terhadap imigran ilegal akhir tahun ini.
"Kami menduga, bahwa di tengah konflik bersenjata di Suriah, para pejuang bersenjata dan teroris bisa menyusup ke negara kita dalam arus imigran ilegal," kata Kepala Departemen kontra-intelijen FSB, Alexander Roshchupkin, Kamis (30/5/2013).
Menurut Roshchupkin, FSB menyadari bahwa beberapa kelompok imigran ilegal telah tiba di Rusia untuk melakukan kegiatan subversive. “Layanan keamanan Rusia telah menemukan beberapa mata-mata profesional yang bekerja di Kaukasus Utara,” lanjutnya.
"Imigrasi ilegal adalah salah satu alat untuk mengacaukan situasi di Rusia," kata Roshchupkin. Ia menambahkan, bahwa pembentukan komunitas imigran terisolasi menciptakan ancaman keamanan bagi Rusia.
Menurutnya, sindikan imigran ilegal ke Eropa yang melintasi Eropa telah lama aktif. "Tidak ada yang bisa mengatakan berapa banyak imigran telah tiba di Rusia dan berapa banyak yang tersisa, bahkan Layanan Perbatasan," katanya.
Layanan Federal Migrasi Rusia (FMS) memperkirakan jumlah imigran ilegal mencapai angka 3,3 juta. "Hari ini lebih dari 10 juta warga asing telah masuk ke Rusia, 3,3 juta dari mereka melanggar hukum migrasi," kata Wakil Kepala FMS, Anatoli Fomenko.
Awal bulan ini, kepala FMS Konstantin Romodanovsky berjanji untuk memperketat kontrol atas arus imigran dan mengatakan pemerintah merencanakan tindakan keras terhadap imigran ilegal akhir tahun ini.
(esn)