Senator AS temui pemimpin pemberontak Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Juru Bicara Parlemen Amerika Serikat (AS) mengatakan, senator AS John McCain bertandang ke Suriah untuk bertemu dengan para pemimpin pemberontak, Senin (27/5/2013). Mantan calon Presiden AS pada 2008 lalu itu masuk ke Suriah selama beberapa jam, dia menyelinap masuk ke Suriah melalui Turki.
Brian Rogers, ajudan McCain membenarkan kabar yang pertama kali muncul di The Daily Beast. Dia menambahkan, bahwa McCain melakukan kunjungan ke Suriah seorang diri, tanpa ditemani oleh anggota DPR lainnya.
Menurut The Daily Beast, McCain memasuki Suriah bersama Jenderal Salem Idris, pemimpin tertinggi Tentara Pebebasan Suriah. Selama pertemuan itu, kabarnya Idris meminta agar AS meningkatkan dukungan mereka dengan menyediakan senjata berat, pembangunan zona larangan terbang dan juga melancarkan serangan udara terhadap militer Suriah.
"Kunjungan senator McCain ke Suriah saat ini sangat penting dan sangat berguna," ungkap Idris. "Kami membutuhkan bantuan AS untuk menciptakan perubahan di lapangan. Saat ini situasi kami di lapangan sangat kritis," imbuh Idris.
McCain adalah salah satu kritikus yang paling tajam mengkritisi kebijakan AS atas Suriah. Selama perang pecah di Suriah, dia telah menyetujui bantuan non mematikan dan bantuan kemanusiaan terhadap para pemberontantak.
Tapi, sejauh dia menolak memberikan bantuan senjata kepada pemberontak Suriah.
Brian Rogers, ajudan McCain membenarkan kabar yang pertama kali muncul di The Daily Beast. Dia menambahkan, bahwa McCain melakukan kunjungan ke Suriah seorang diri, tanpa ditemani oleh anggota DPR lainnya.
Menurut The Daily Beast, McCain memasuki Suriah bersama Jenderal Salem Idris, pemimpin tertinggi Tentara Pebebasan Suriah. Selama pertemuan itu, kabarnya Idris meminta agar AS meningkatkan dukungan mereka dengan menyediakan senjata berat, pembangunan zona larangan terbang dan juga melancarkan serangan udara terhadap militer Suriah.
"Kunjungan senator McCain ke Suriah saat ini sangat penting dan sangat berguna," ungkap Idris. "Kami membutuhkan bantuan AS untuk menciptakan perubahan di lapangan. Saat ini situasi kami di lapangan sangat kritis," imbuh Idris.
McCain adalah salah satu kritikus yang paling tajam mengkritisi kebijakan AS atas Suriah. Selama perang pecah di Suriah, dia telah menyetujui bantuan non mematikan dan bantuan kemanusiaan terhadap para pemberontantak.
Tapi, sejauh dia menolak memberikan bantuan senjata kepada pemberontak Suriah.
(esn)