UE sesalkan putusan Isreal bongkar rumah di Tepi Barat
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Uni Eropa (UE) di Yerusalem dan Ramallah mengutarakan keprihatinan serius atas pembongkaran 22 bangunan di delapan lokasi di Tepi Barat, termasuk di wilayah Yerusalem Timur, Jumat (27/4/2013).
UE dalam sebuah pernyataan mengatakan, penghancuran bangunan tersebut membuat 120 orang, termasuk 57 anak-anak kehilangan tempat tinggal.
Komisi UE di Yerusalem dan Ramallah mengungkapkan, bangunan yang dihancurkan oleh militer Israel beberapa di antaranya dibangun atas pembiayaan dari negara anggota UE, termasuk Perancis.
"Penghancuran ini mengakhiri penurunan periode penghancuran bangunan yang telah dicatat. Sejak tahun 2008, lebih dari 2.400 rumah di Palestina dan sejumlah bangunan di wilayah C Tepi Barat, termasuk di wilayah Yerusalem Timur telah dihancurkan dan menyebabkan 4.400 orang kehilangan tempat tinggal," ungkap pernyataan UE.
Sementara itu, Pemerintah Perancis mengutuk tindakan Israel terhadap pengungsi Palestina. Philippe Lalliot, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan, pemerintahnya mengutuk penghancuran kamp pengungsi Palestina oleh tentara Israel di Lembah Yordan.
Lalliot mengatakan, kamp tersebut jelas-jelas milik Perancis dan pembangunanya dibiayai oleh Pemerintah Perancis.
"Perancis telah memprotes dan meminta Pemerintah Israel menghentikan tindakan penghancuran rumah di wilayah C. Keputusan tersebut bertentangan dengan hukum kemanusian internasional," terang Lalliot.
Kantor PBB untuk urusan Koordinasi Kemananusian mengatakan, selain menghancurkan rumah penduduk militer Israel juga menghancurkan sbeuah gudang pertanian dan restoran di wilayah C. Seperti diketahui wilayah C di Tepi Barat berada di bawah kendali penuh Pemerintah Israel.
UE dalam sebuah pernyataan mengatakan, penghancuran bangunan tersebut membuat 120 orang, termasuk 57 anak-anak kehilangan tempat tinggal.
Komisi UE di Yerusalem dan Ramallah mengungkapkan, bangunan yang dihancurkan oleh militer Israel beberapa di antaranya dibangun atas pembiayaan dari negara anggota UE, termasuk Perancis.
"Penghancuran ini mengakhiri penurunan periode penghancuran bangunan yang telah dicatat. Sejak tahun 2008, lebih dari 2.400 rumah di Palestina dan sejumlah bangunan di wilayah C Tepi Barat, termasuk di wilayah Yerusalem Timur telah dihancurkan dan menyebabkan 4.400 orang kehilangan tempat tinggal," ungkap pernyataan UE.
Sementara itu, Pemerintah Perancis mengutuk tindakan Israel terhadap pengungsi Palestina. Philippe Lalliot, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan, pemerintahnya mengutuk penghancuran kamp pengungsi Palestina oleh tentara Israel di Lembah Yordan.
Lalliot mengatakan, kamp tersebut jelas-jelas milik Perancis dan pembangunanya dibiayai oleh Pemerintah Perancis.
"Perancis telah memprotes dan meminta Pemerintah Israel menghentikan tindakan penghancuran rumah di wilayah C. Keputusan tersebut bertentangan dengan hukum kemanusian internasional," terang Lalliot.
Kantor PBB untuk urusan Koordinasi Kemananusian mengatakan, selain menghancurkan rumah penduduk militer Israel juga menghancurkan sbeuah gudang pertanian dan restoran di wilayah C. Seperti diketahui wilayah C di Tepi Barat berada di bawah kendali penuh Pemerintah Israel.
(esn)