Korban tewas insiden ambruknya garmen Bangladesh jadi 159 orang

Kamis, 25 April 2013 - 15:49 WIB
Korban tewas insiden...
Korban tewas insiden ambruknya garmen Bangladesh jadi 159 orang
A A A
Sindonews.com – Jumlah korban tewas dalam insiden ambruknya sebuah bangunan bertingkat delapan di Kota Savar, pinggiran Ibu Kota Dhaka, Bangladesh, bertambah. Tim penyelamat mengatakan, sejauh ini mereka sudah berhasil menemukan lebih dari 100 korban tewas serta lebih dari 1000 orang terluka.

"Saat ini kami telah menemukan 159 orang korban tewas. Ribuan orang termasuk keluarga masih berada di lokasi kejadian, mencari tahu keberadaan keluarga mereka yang bekerja disana," ungkap Wali Asraf, seorang polisi senior Bangladesh.

Mahbubur Rahman, direktur utama pemadam kebakaran Bangladesh mengatakan masih banyak korban terperangkap di antara reruntuhan gedung. "Kami dapat mendengat jeritan minta tolong dari balik reruntuhan bangunan tersebut. Kami lantas memberikan air, biskuit dan oksigen melalui lubang-lubang guna membuat mereka bertahan hidup sampai kami berhasil mengeluarkan mereka," terang Rahman.

"Militer dan petugas pemadam kebakaran bekerjasama untuk menyelamatkan korban yang terperangap di tengah reruntuhan gedung. Berbekal pemotong beton dan derek, mereka mencoba mencari korban di antara reruntuhan gedung. Sejauh ini, kami telah menyelamatkan 1400 orang yang terjebak di balik puing-puing reruntuhan gedung," ungkap Rahman.

Rahman menambahkan, tim peyelamat terus melakukan penggalian dengan sangat berhati-hati dengan menggunakan mesin kecil untuk memotong lantai yang menimpa korban. "Kami takut menggunakan alat berat akan memupuskan peluangan korban untuk bertahan hidup," imbuhnya.

Pasca kejadian tersebut pemerintah Bangladesh berduka dan memerintahkan pengibaran berndera setengah tiang sebagai tanda berkabung atas insiden terburuk dalam sejarah pabrik garmen nasional.

Menurut saksi mata, bencana ini Sangat mengerikan. Bangunan delapan lantai itu ambruk seperti habis diguncang gempa dahsyat dan hanya menyisakan bagian lantai dasar yang tak lain adalah Plaza Rana.

Sebelumnya, para pekerja yang masih bekerja dalam gedung telah mengeluh, bahwa mereka telah menemukan sejumlah retakan. Hal ini telah dilaporkan kepada manajer produksi pabrik garmen tersebut. Namun, manajer tersebut mengacuhkan laporan para pekerja dan memerintahkan karyawan untuk kembali bekerja.

"Para manajer memerintahkan kami melanjutkan pekerjaan, satu jam setelah kami kembali bekeja, pabrik ambruk diringi suara dentuman besar," ungkap seorang pekerja dengan nama depan Mousumi (24). "Saya selamat, tapi terluka. Hingga kini saya belum bertemu dengan suami saya, dia bekerja di lantai empat," imbuh Mousumi.

Mousumi mengatakan, gedung bertingkat delapan tersebut berisi sekitar 5 ribu pekerja. Selain para buruh garmen, bangunan tersebut juga berisi apartemen, bank, dan sejumlah toko-toko.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9842 seconds (0.1#10.140)