Thailand larang peredaran film dokumenter tentang konflik perbatasan
A
A
A
Sindonews.com – Lembaga sensor Thailand telah melarang peredaran sebuah film dokumenter tentang sengketa perbatasan di wilayah yang bersisian dengan Kamboja. Menurut Pemerintah Thailand, film ini bisa membahayakan keamanan nasional jika diputar di negara kerajaan itu.
“Lembaga Sensor melarang film dokumenter itu, karena isinya dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan internasional," kata seorang pejabat Kementerian Budaya dan Kantor Film, seperti dikutip dari New Straits Times, Rabu (24/4/2013).
Film dokumenter ini mengeksplorasi kehidupan orang-orang yang terperangkap dalam konflik di daerah dekat Preah Vihear, zona yang saat ini sedang disengketakan oleh Thailand dan Kamboja di Mahkamah Internasional.
Film ini juga menampilkan adegan-adegan dari sejarah Thailand, termasuk tindakan keras aparat terhadap pengunjuk rasa "Kaus Merah" di jantung kota Bangkok pada 2010 silam.
Sutradara film itu, Nontawat Numbenchapol bersumpah akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. "Saya sangat terkejut film saya dilarang," katanya kepada AFP. "Saya mempersiapkan untuk mengajukan banding, sehingga film itu dapat ditampilkan di sini (Thailand)," lanjutnya.
Terkait sengketa wilayah di dekat kuil kuno Preah Vihear, yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia, Thailand tidak membantah kepemilikan Kamboja atas kuil tersebut. Namun, Thailand dan Kamboja mengklaim wilayah 4,6 kilometer persegi yang berdekatan dengan lokasi kuil tersebut.
“Lembaga Sensor melarang film dokumenter itu, karena isinya dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan internasional," kata seorang pejabat Kementerian Budaya dan Kantor Film, seperti dikutip dari New Straits Times, Rabu (24/4/2013).
Film dokumenter ini mengeksplorasi kehidupan orang-orang yang terperangkap dalam konflik di daerah dekat Preah Vihear, zona yang saat ini sedang disengketakan oleh Thailand dan Kamboja di Mahkamah Internasional.
Film ini juga menampilkan adegan-adegan dari sejarah Thailand, termasuk tindakan keras aparat terhadap pengunjuk rasa "Kaus Merah" di jantung kota Bangkok pada 2010 silam.
Sutradara film itu, Nontawat Numbenchapol bersumpah akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. "Saya sangat terkejut film saya dilarang," katanya kepada AFP. "Saya mempersiapkan untuk mengajukan banding, sehingga film itu dapat ditampilkan di sini (Thailand)," lanjutnya.
Terkait sengketa wilayah di dekat kuil kuno Preah Vihear, yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia, Thailand tidak membantah kepemilikan Kamboja atas kuil tersebut. Namun, Thailand dan Kamboja mengklaim wilayah 4,6 kilometer persegi yang berdekatan dengan lokasi kuil tersebut.
(esn)