Obama yakin akan temukan pelaku bom Boston
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menegaskan, bahwa pihaknya pasti akan menemukan pelaku bom di Boston Marathon. “Ya, kami akan menemukan Anda dan Anda harus bertanggungjawab,” tegas Obama dalam pidato di hadapan warga Boston, Kamis (18/4/2013).
Satu hari setelah dua buah bom meledak di dekat garis finish Boston Marathon, Obama memang sudah langsung menjadwalkan untuk berkunjung ke Boston. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas nasional.
"Jika mereka berusaha untuk mengintimidasi kami, untuk meneror kami, maka jelas sekarang bahwa mereka memilih kota yang salah untuk melakukannya," tandas presiden kulit hitam pertama AS itu. Pidato Obama ini mendapat sambutan hangat dar sekitar 2.000 orang yang hadir di Katedral Boston.
Uskup Agung Boston, Kardinal Sean Patrick O'Malley, membaca pesan dari Paus Francis, di mana dia mengatakan orang-orang di kota itu harus tetap bekerja sama untuk membangun masyarakat yang lebih adil, bebas, dan aman.
Hingga kini, aparat AS belum menemukan siapa dalang di balik dua bom yang meledak dan menewaskan 3 orang serta melukai 170 lainnya itu. Obama telah berjanji untuk melakukan perburuan tak kenal lelah guna menangkap pelaku bom Boston.
Saat ini, FBI mengaku ingin mengungkap sejumlah orang yang berada dalam rekaman-rekaman video saat terjadinya ledakan bom. "Ada beberapa video yang memperlihatkan sejumlah orang yang ingin diinterogasi oleh FBI,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Janet Napolitano.
Serangan bom kembar di Boston yang dikemas dalam panic presto adalah aksi teror terburuk yang terjadi di AS, sejak serangan terhadap menara WTC di New York pada 2001 silam.
Satu hari setelah dua buah bom meledak di dekat garis finish Boston Marathon, Obama memang sudah langsung menjadwalkan untuk berkunjung ke Boston. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas nasional.
"Jika mereka berusaha untuk mengintimidasi kami, untuk meneror kami, maka jelas sekarang bahwa mereka memilih kota yang salah untuk melakukannya," tandas presiden kulit hitam pertama AS itu. Pidato Obama ini mendapat sambutan hangat dar sekitar 2.000 orang yang hadir di Katedral Boston.
Uskup Agung Boston, Kardinal Sean Patrick O'Malley, membaca pesan dari Paus Francis, di mana dia mengatakan orang-orang di kota itu harus tetap bekerja sama untuk membangun masyarakat yang lebih adil, bebas, dan aman.
Hingga kini, aparat AS belum menemukan siapa dalang di balik dua bom yang meledak dan menewaskan 3 orang serta melukai 170 lainnya itu. Obama telah berjanji untuk melakukan perburuan tak kenal lelah guna menangkap pelaku bom Boston.
Saat ini, FBI mengaku ingin mengungkap sejumlah orang yang berada dalam rekaman-rekaman video saat terjadinya ledakan bom. "Ada beberapa video yang memperlihatkan sejumlah orang yang ingin diinterogasi oleh FBI,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Janet Napolitano.
Serangan bom kembar di Boston yang dikemas dalam panic presto adalah aksi teror terburuk yang terjadi di AS, sejak serangan terhadap menara WTC di New York pada 2001 silam.
(esn)