Korut akan tarik pekerja dari zona industri Kaesong
A
A
A
Sindonews.com – Korea Utara (Korut) mengaku akan menarik semua warga negaranya yang bekerja di zona indusrtri bersama Kaseong. Korut juga akan menangguhkan operasional di zona industri Kaseong, yang selama ini dikelola bersama dengan Korea Selatan (Korsel).
“Korut akan menarik semua karyawan dari zona industri Kaesong,” ujar Kim Yang-gon, seorang pejabat senior partai yang berkuasa di Korut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Korut, KCNA.
“Pyongyang juga akan menghentikan sementara operasi di zona itu dan memeriksa masalah, apakah akan memungkinkan untuk meneruskan keberadaannya atau menutupnya," lanjut Yang-gon.
Pengumuman ini dilontarkan Korut, hanya beberapa jam setelah Menteri Keuangan Korsel, Hyun Seok- oh mengecam larangan akses bagi warga Korsel ke zona industri bersama itu. Seok-oh menyebut larangan itu sebagai hal yang konyol.
"Bagaimana situasi akan berkembang di masa depan sepenuhnya akan tergantung pada sikap penguasa Korsel," kata Yang-gon. Ia menyalahkan komentar pejabat Korsel yang dianggap telah menghina martabat Korut.
Kaesong yang dibangun pada 2004 adalah simbol kerjasama ekonomi lintas-perbatasan. Ini adalah sumber pendanaan yang penting bagi Korut yang miskin, melalui pajak dan pendapatan, dan dari pajak upah pekerja.
Namun, sejak pertengahan pekan lalu, Pyongyang telah memblokir akses warga Korsel untuk masuk ke kawasan zona industri Kaesong. Pemblokiran ini telah memaksa 13 dari 123 perusahaan Korsel yang beroperasi di kawasan itu untuk menghentikan produksi mereka.
“Korut akan menarik semua karyawan dari zona industri Kaesong,” ujar Kim Yang-gon, seorang pejabat senior partai yang berkuasa di Korut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Korut, KCNA.
“Pyongyang juga akan menghentikan sementara operasi di zona itu dan memeriksa masalah, apakah akan memungkinkan untuk meneruskan keberadaannya atau menutupnya," lanjut Yang-gon.
Pengumuman ini dilontarkan Korut, hanya beberapa jam setelah Menteri Keuangan Korsel, Hyun Seok- oh mengecam larangan akses bagi warga Korsel ke zona industri bersama itu. Seok-oh menyebut larangan itu sebagai hal yang konyol.
"Bagaimana situasi akan berkembang di masa depan sepenuhnya akan tergantung pada sikap penguasa Korsel," kata Yang-gon. Ia menyalahkan komentar pejabat Korsel yang dianggap telah menghina martabat Korut.
Kaesong yang dibangun pada 2004 adalah simbol kerjasama ekonomi lintas-perbatasan. Ini adalah sumber pendanaan yang penting bagi Korut yang miskin, melalui pajak dan pendapatan, dan dari pajak upah pekerja.
Namun, sejak pertengahan pekan lalu, Pyongyang telah memblokir akses warga Korsel untuk masuk ke kawasan zona industri Kaesong. Pemblokiran ini telah memaksa 13 dari 123 perusahaan Korsel yang beroperasi di kawasan itu untuk menghentikan produksi mereka.
(esn)