Bajak laut bunuh 16 nelayan Bangladesh
A
A
A
Sindonews.com – Sedikitnya 16 nelayan dilaporkan tewas setelah mendapat serangan dari kelompok bajak laut di dekat Kutubdia, sebuah pulau di kota pesisir Cox Bazaar, di tenggara Bangladesh. Seperti dilaporkan Kepolisian Bangladesh, bajak laut membuang mayat para nelayan itu di Teluk Benggala.
"Kami datang untuk memastikan, bahwa tubuh 16 nelayan telah ditemukan mengambang di Teluk Bengal," kata Mohammad Azad Mia, Kepala polisi Cox Bazaar, kota yang terletak sekitar 392 km sebelah tenggara dari Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.
Menurut Mia, sekitar satu pekan lalu, sekitar 23 nelayan Bangladesh berlayar keluar dari pulau Kutubdia dan dilaporkan hilang selama beberapa hari terakhir. Mia mengatakan, sejauh ini belum ada informasi spesifik mengenai kematian dari para nelayan yang tubuhnya ditemukan mengambang dengan tangan dan kaki terikat.
"Tampaknya, sebagian besar nelayan dilemparkan hidup-hidup ke laut," ucap Mia. Ia menambahkan, mayat para nelayan itu ditemukan di wilayah laut yang berjarak sekitar 50 km jauhnya dari Pulau Kutubdia, yang lokasinya sangat dekat dengan Pulau Rambree, negara bagian Arakan, Myanmar.
“Saat ini, kami tidak memiliki informasi tentang tujuh nelayan lainnya yang masih hilang,” lanjut Mia. Pembunuhan terhadap kaum nelayan sangat jarang terjadi di wilayah itu, meski pernah ada kasus penculikan dengan meminta uang terbusan.
"Kami datang untuk memastikan, bahwa tubuh 16 nelayan telah ditemukan mengambang di Teluk Bengal," kata Mohammad Azad Mia, Kepala polisi Cox Bazaar, kota yang terletak sekitar 392 km sebelah tenggara dari Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.
Menurut Mia, sekitar satu pekan lalu, sekitar 23 nelayan Bangladesh berlayar keluar dari pulau Kutubdia dan dilaporkan hilang selama beberapa hari terakhir. Mia mengatakan, sejauh ini belum ada informasi spesifik mengenai kematian dari para nelayan yang tubuhnya ditemukan mengambang dengan tangan dan kaki terikat.
"Tampaknya, sebagian besar nelayan dilemparkan hidup-hidup ke laut," ucap Mia. Ia menambahkan, mayat para nelayan itu ditemukan di wilayah laut yang berjarak sekitar 50 km jauhnya dari Pulau Kutubdia, yang lokasinya sangat dekat dengan Pulau Rambree, negara bagian Arakan, Myanmar.
“Saat ini, kami tidak memiliki informasi tentang tujuh nelayan lainnya yang masih hilang,” lanjut Mia. Pembunuhan terhadap kaum nelayan sangat jarang terjadi di wilayah itu, meski pernah ada kasus penculikan dengan meminta uang terbusan.
(esn)