5 bulan setelah ditembak Taliban, Yousafzai kembali ke sekolah
A
A
A
Sindonews.com – Aktivis remaja Pakistan, Malala Yousafzai dilaporkan kembali ke sekolah untuk kali pertama pada Selasa (19/3/2013), setelah lima bulan lalu ditembak pada bagian kepala oleh seorang anggota Taliban.
Yousafzai tak kembali ke sekolah lamanya di Lembah Swat, Pakistan. Saat ini ia menetap di Birmingham, Inggris tengah dan bersekolah di sekolah menengah khusus perempuan, Edgbaston. Yousafzai mengaku telah menggapai mimpinya dan berharap bisa bertemu dengan teman-teman baru di Edgbaston.
"Saya senang, bahwa hari ini saya telah mencapai impian saya untuk kembali ke sekolah," kata Yousafzai, seperti dikutip dari The Independent. “Saya ingin semua gadis di dunia yang memiliki kesempatan yang sama,” lanjutnya.
Meski berpeluang mendapat pendidikan yang lebih baik, namun Yousafzai mengaku merindukan sekolah lamanya. "Saya sangat merindukan teman sekelas saya di Pakistan. Tapi, saya berharap untuk bertemu guru saya dan mendapat teman-teman baru di sini, di Birmingham," ucapnya.
Yousafzai yang sempat mengungkapkan pada dunia tentang kondisi pendidikan bagi kaum perempuan Pakistan saat Taliban berkuasa di Lembah Swat, ditembak oleh seorang anggota Taliban pada 9 Oktober 2012 ketika baru kembali dari sekolah. Aksi penembakan ini mendapat kecaman dari seluruh dunia. Taliban menganggap Yousafzai sebagai pengkhianat dan ingin membunuhnya.
Setelah mendapat penanganan di rumah sakit di Pakistan, Yousafzai lalu dibawa ke Inggris untuk mendapat perawatan lanjutan. Beberapa bulan setelah menjalani perawata di Inggris, gadis berusia 15 tahun itu berhasil pulih.
Yousafzai tak kembali ke sekolah lamanya di Lembah Swat, Pakistan. Saat ini ia menetap di Birmingham, Inggris tengah dan bersekolah di sekolah menengah khusus perempuan, Edgbaston. Yousafzai mengaku telah menggapai mimpinya dan berharap bisa bertemu dengan teman-teman baru di Edgbaston.
"Saya senang, bahwa hari ini saya telah mencapai impian saya untuk kembali ke sekolah," kata Yousafzai, seperti dikutip dari The Independent. “Saya ingin semua gadis di dunia yang memiliki kesempatan yang sama,” lanjutnya.
Meski berpeluang mendapat pendidikan yang lebih baik, namun Yousafzai mengaku merindukan sekolah lamanya. "Saya sangat merindukan teman sekelas saya di Pakistan. Tapi, saya berharap untuk bertemu guru saya dan mendapat teman-teman baru di sini, di Birmingham," ucapnya.
Yousafzai yang sempat mengungkapkan pada dunia tentang kondisi pendidikan bagi kaum perempuan Pakistan saat Taliban berkuasa di Lembah Swat, ditembak oleh seorang anggota Taliban pada 9 Oktober 2012 ketika baru kembali dari sekolah. Aksi penembakan ini mendapat kecaman dari seluruh dunia. Taliban menganggap Yousafzai sebagai pengkhianat dan ingin membunuhnya.
Setelah mendapat penanganan di rumah sakit di Pakistan, Yousafzai lalu dibawa ke Inggris untuk mendapat perawatan lanjutan. Beberapa bulan setelah menjalani perawata di Inggris, gadis berusia 15 tahun itu berhasil pulih.
(esn)