Bangladesh berencana monitor jejaring sosial

Kamis, 14 Maret 2013 - 22:33 WIB
Bangladesh berencana monitor jejaring sosial
Bangladesh berencana monitor jejaring sosial
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Bangladesh mengumumkan rencana untuk memonitor jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter dalam upaya untuk mengidentifikasi blogger yang dituduh menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Sebuah panel khusus sedang disusun. Rencananya, panel ini akan diisi oleh para pemimpin dari badan-badan intelijen utama dan regulator telekomunikasi. Kolaborasi ini dimaksudkan agar terjadi pertukaran informasi dan memudahkan melacak orang di belakang posting terbaru yang telah menyebabkan kemarahan di kalangan kelompok-kelompok Islam.

"Kami akan mencoba sebaik mungkin untuk menggali apa yang sebenarnya terjadi dan mengetahui orang-orang yang sedang membuat komentar menghina Islam dan Nabi," kata Main Uddin Khandaker, seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Bangladesh, Kamis (14/3/2013), seperti dikutip dari Dawn.

"Mungkin ada perbedaan pendapat, namun bukan berarti siapa pun di negeri ini memiliki hak untuk mengejek keyakinan orang lain," lanjut Khandaker. Ia menambahkan, bahwa panel akan menyerahkan laporannya ke Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina.

Kelompok Islam dan ulama di Bangladesh telah melancarkan serangkaian protes terhadap blogger yang menghujat Islam dalam beberapa pekan terakhir. Kaum muslim mengancam akan melakukan aksi protes besar-besaran di Kota Dhaka pada bulan depan jika tuntutan mereka tak dipenuhi.

Pemerintah telah memblokir sekitar selusin website dan blog untuk membendung aksi kekerasan, serta meningkatkan keamanan bagi para blogger. Beberapa blogger mengaku telah diancam oleh aktivis mahasiswa dari partai Islam terkemuka.

Sebelumnya, polisi Bangladesh telah menangkap lima mahasiswa sehubungan dengan pembunuhan para blogger Ahmed Rajib Haider. Menurut polisi, kelimanya telah mengakui, bahwa mereka membunuh Haider karena tulisan yang menghujat Nabi Muhammad SAW.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6811 seconds (0.1#10.140)