Buktikan Chavez diracuni, Venezuela akan bentuk tim penyelidik

Rabu, 13 Maret 2013 - 17:42 WIB
Buktikan Chavez diracuni,...
Buktikan Chavez diracuni, Venezuela akan bentuk tim penyelidik
A A A
Sindonews.com - Presiden Nicolas Maduro berjanji untuk menyelidiki penyebab penyakit kanker mantan Presiden Venezuela, Hugo Chavez, Rabu (13/3/2013). Maduro mengatakan, Pemerintah Venezuela akan membentuk sebuah tim penyelidikan formal untuk menyelidiki penyakit kanker yang menyebabkan kematian Chavez.

"Kami akan mencari kebenaran," ungkap Maduro. "Kami punya dugaan, bahwa Komandan Chavez diracuni oleh kekuatan gelap yang ingin menyingkirkan dia," imbuh Maduro, seperti dilansir Reuters.

Maduro mengatakan, Venezuela akan mengundang sejumlah ilmuwan asing untuk bergabung dengan komite negara Venezuela guna menyelidiki kebenaran tuduhan tersebut.

Sementara itu, oposisi Venezuela menilai, teori konspirasi kematian Chavez dilontarkan untuk menciptakan ketakutan pada imperialis yang mengancam sistem sosialis di Venezuela dan mengalihkan perhatian publik atas masalah sehari-hari yang tengah dihadapi oleh masyarakat Venezuela.

Henrique Capriles, Pemimpin oposisi Venezuela menuduh Maduro dan pemimpin senior Venezuela telah berbohong seputar rincian penyakit Chavez dan menyembunyikan kondisi Venezuela yang sebenarnya kepada publik.

"Mari jauhkan Presiden (Chavez) dari perdebatan politik untuk menghormati dia, keluarga, dan semua pendukungnya," ungkap Capriles

Sementara itu, Ernesto Villegas, Menteri Informasi Venezuela dalam sebuah kesempatan membacakan sebuah surat yang dituliskan Maria Gabriela, putri Chavez kepada pihak "oposisi sakit" lewat saluran televisi Pemerintah Venezuela.

"Sudahi permainan yang menyakiti bangsa dan menghancurkan keluarga. Ini sangat tidak adil dan tidak manusiawi. Bahkan, mereka mereka menyebut kita berbohong tentang tanggal kematiannya. Fokuslah pada masalah politik dan jangan bermain dengan kotor," ungkap Villegas.

Dengan cepat Caprile merespon pernyataan tersebut dalam akun Twetter-nya. "Selama bertahun-tahun saya tidak pernah menyinggung presiden ataupun keluarganya. Jika salah satu kataku telah menyinggung keluarga, saya minta maaf," ungkap Caprile dalam Tweet-nya.

"Saya tidak pernah menyinggung keluarga Presiden meskipun mereka punya tambang. Mereka banhkan menyebut saya NAZI, saat kakek saya dibunuh di kamp Konsentrasi NAZI," imbuhnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1993 seconds (0.1#10.140)