Tak hadiri pemakaman Chavez, Obama kirim delegasi
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan akan mengirimkan delegasi ke Venezuela untuk menghadiri pemakaman mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez, Kamis (7/3/2013). Obama berharap hubungan AS dengan Venezuela menjadi lebih baik sepeninggalan Chavez.
Victoria Nuland, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pemerintah AS mengutus William Delahunt (mantan anggota DPR AS), Gregory Meeks (anggota DPR AS) dan James Derham (kuasa usaha kedutaan AS di Caracas).
"Kami menghimbau pemerintah Venezuela agar menggelar pemilu presiden mendatang dengan demokratis. Kami berharap dapat sampai ke satu titik, dimana tercipta peningkatan hubungan bilateral. Kami yakin ada pekerjaan penting yang dapat dilakukan AS dan Venezuela bersama-sama, terutama menghadapi masalah penanggulangan narkoba, pelacakan terorise internasional, dan memperluas hubungan komersial," Nuland menjelaskan dalam sebuah konferensi pers reguler, seperti dilansir Xinhua, Jumat (8/3/2013).
"Tapi untuk sampai pada titik tersebut. Kedua belah pihak harus melewati masa peniadaan tuduhan untuk melawan AS yang telah terjadi dalam beberapa hari belakangan.”
Seperti diketahui, Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua mengusir atase pertahanan AS dari Venezuela di hari kematian Chavez. Maduro menuduh seorang atase Angkatan Udara AS telah memata-matai militer Venezuela. Dia pun menuduh AS melakukan konspirasi untuk menciptakan ketidakstabilan di Venezuela.
"Saya tidak akan mengutarakan apa motif pengusiran itu, tapi yang jelas pemerintah kecewa dengan tuduhan palsu terhadap pejabat kedutaan kami," tegas Nuland.
Victoria Nuland, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pemerintah AS mengutus William Delahunt (mantan anggota DPR AS), Gregory Meeks (anggota DPR AS) dan James Derham (kuasa usaha kedutaan AS di Caracas).
"Kami menghimbau pemerintah Venezuela agar menggelar pemilu presiden mendatang dengan demokratis. Kami berharap dapat sampai ke satu titik, dimana tercipta peningkatan hubungan bilateral. Kami yakin ada pekerjaan penting yang dapat dilakukan AS dan Venezuela bersama-sama, terutama menghadapi masalah penanggulangan narkoba, pelacakan terorise internasional, dan memperluas hubungan komersial," Nuland menjelaskan dalam sebuah konferensi pers reguler, seperti dilansir Xinhua, Jumat (8/3/2013).
"Tapi untuk sampai pada titik tersebut. Kedua belah pihak harus melewati masa peniadaan tuduhan untuk melawan AS yang telah terjadi dalam beberapa hari belakangan.”
Seperti diketahui, Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua mengusir atase pertahanan AS dari Venezuela di hari kematian Chavez. Maduro menuduh seorang atase Angkatan Udara AS telah memata-matai militer Venezuela. Dia pun menuduh AS melakukan konspirasi untuk menciptakan ketidakstabilan di Venezuela.
"Saya tidak akan mengutarakan apa motif pengusiran itu, tapi yang jelas pemerintah kecewa dengan tuduhan palsu terhadap pejabat kedutaan kami," tegas Nuland.
(esn)