Inggris suplai kendaraan lapis baja untuk pemberontak Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Inggris akan menyediakan pelindung tubuh dan kendaraan lapis baja bagi pemberontak Suriah. Demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, Rabu (6/3/2013), seperti dikutip dari The Daily Star.
Hague mengatakan, bantuan militer non-mematikan senilai USD20 juta diberikan pada pemberontak Suriah adalah respon yang diperlukan untuk situasi kemanusiaan ekstrim yang terjadi di Suriah.
"Faktanya, diplomasi yang mengambil waktu terlalu lama dan prospek untuk melakukan suatu terobosan langsung sangat tipis,” ujar Hague. Pengumuman ini dikeluarkan setelah Uni Eropa menyetujui pasokan non mematikan, peralatan militer, dan pelatihan untuk oposisi Suriah.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris telah memberikan sejumlah peralatan, seperti generator listrik dan perangkat komunikasi bagi oposisi Suriah. Namun, Hague mengatakan, pemerintahnya dipaksa untuk melakukan upaya lebih aktif untuk mengakhiri kekerasan.
"Sekarang, kami juga akan menyediakan peralatan non-mematikan untuk melindungi warga sipil, melampaui apa yang telah kami berikan sebelumnya," katanya. "Ini tentu akan mencakup kendaraan lapis baja untuk membantu tokoh oposisi bergerak lebih bebas, serta peralatan perlindungan pribadi, termasuk pelindung tubuh," jelasnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengatakan, banyak negara sudah melatih para pemberontak sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri konflik brutal, di mana PBB memperkirakan sudah jatuh korban 70 ribu jiwa.
Hague mengatakan, bantuan militer non-mematikan senilai USD20 juta diberikan pada pemberontak Suriah adalah respon yang diperlukan untuk situasi kemanusiaan ekstrim yang terjadi di Suriah.
"Faktanya, diplomasi yang mengambil waktu terlalu lama dan prospek untuk melakukan suatu terobosan langsung sangat tipis,” ujar Hague. Pengumuman ini dikeluarkan setelah Uni Eropa menyetujui pasokan non mematikan, peralatan militer, dan pelatihan untuk oposisi Suriah.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris telah memberikan sejumlah peralatan, seperti generator listrik dan perangkat komunikasi bagi oposisi Suriah. Namun, Hague mengatakan, pemerintahnya dipaksa untuk melakukan upaya lebih aktif untuk mengakhiri kekerasan.
"Sekarang, kami juga akan menyediakan peralatan non-mematikan untuk melindungi warga sipil, melampaui apa yang telah kami berikan sebelumnya," katanya. "Ini tentu akan mencakup kendaraan lapis baja untuk membantu tokoh oposisi bergerak lebih bebas, serta peralatan perlindungan pribadi, termasuk pelindung tubuh," jelasnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengatakan, banyak negara sudah melatih para pemberontak sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri konflik brutal, di mana PBB memperkirakan sudah jatuh korban 70 ribu jiwa.
(esn)