Pasukan gabungan tewaskan 15 militan Mali
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 15 gerilyawan Mali tewas oleh pasukan gabungan Perancis dan Chad dalam pertempuran yang terjadi di Lembah Ametetai, sebelah utara Mali. Demikian disampaikan oleh Menteri Pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian, Selasa (5/3/2013), seperti dikutip dari Reuters.
"Pasukan kami bertempur dengan kelompok teroris tadi malam. Pertempuran terjadi di daerah yang sama, wilayah lembah Ametetai, di mana ada konsentrasi yang kuat dari mereka. Sekitar 15 militan tewas," kata Le Drian.
Menurutnya, sekitar 1.600 tentara Perancis dan Chad beroperasi di daerah tersebut dan terus mencari kaum gerilyawan Mali. Le Drian yakin, pertempuran masih akan berlangsung sengit. Al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) telah berjanji untuk membalas serangan Perancis itu.
"Ini belum berakhir, karena setelah lembah Ametetai masih ada lembah lain. Mengingat keganasan pertempuran selama dua pekan terakhir, kita bisa melihat ada tempat persembunyian di sana," lanjutnya.
Ditanya tentang risiko pertempuran untuk keluarga Perancis yang disandera di Kamerun bulan lalu oleh militan Islam dan dibawa ke Nigeria, Le Drian mengatakan, Perancis memiliki informasi tentang keberadaan para sandera yang terdiri dari tiga orang dewasa dan empat anak-anak.
“Semuanya menunjukkan bahwa mereka masih hidup. Saya piker, jika para sandera telah dibunuh, penculik akan membiarkan hal itu diketahui," katanya. "Kami menggunakan semua cara yang kami bisa untuk membebaskan mereka,” lanjut Le Drian.
"Pasukan kami bertempur dengan kelompok teroris tadi malam. Pertempuran terjadi di daerah yang sama, wilayah lembah Ametetai, di mana ada konsentrasi yang kuat dari mereka. Sekitar 15 militan tewas," kata Le Drian.
Menurutnya, sekitar 1.600 tentara Perancis dan Chad beroperasi di daerah tersebut dan terus mencari kaum gerilyawan Mali. Le Drian yakin, pertempuran masih akan berlangsung sengit. Al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) telah berjanji untuk membalas serangan Perancis itu.
"Ini belum berakhir, karena setelah lembah Ametetai masih ada lembah lain. Mengingat keganasan pertempuran selama dua pekan terakhir, kita bisa melihat ada tempat persembunyian di sana," lanjutnya.
Ditanya tentang risiko pertempuran untuk keluarga Perancis yang disandera di Kamerun bulan lalu oleh militan Islam dan dibawa ke Nigeria, Le Drian mengatakan, Perancis memiliki informasi tentang keberadaan para sandera yang terdiri dari tiga orang dewasa dan empat anak-anak.
“Semuanya menunjukkan bahwa mereka masih hidup. Saya piker, jika para sandera telah dibunuh, penculik akan membiarkan hal itu diketahui," katanya. "Kami menggunakan semua cara yang kami bisa untuk membebaskan mereka,” lanjut Le Drian.
(esn)