Kardinal Vatikan mulai sesi pra-konklaf

Selasa, 05 Maret 2013 - 19:39 WIB
Kardinal Vatikan mulai sesi pra-konklaf
Kardinal Vatikan mulai sesi pra-konklaf
A A A
Sindonews.com - Para kardinal Vatikan kemarin mulai menggelar persiapan menjelang konklaf untuk memilih paus baru. Pertemuan para kardinal yang dikenal sebagai Kongregasi Kardinal ini untuk menentukan tanggal konklaf.

Mereka juga membantu identifikasi para kandidat pemimpin 1,2 miliar umat Katolik. Selanjutnya, mereka secara diam-diam akan mulai menimbang siapa yang layak jadi kandidat paus baru. Pada pertemuan menjelang konklaf pertama kemarin, rapat dipimpin oleh Dekan Kolese Kardinal, Kardinal Angelo Sodano.

”Tanggal kepastian konklaf belum dapat ditentukan hingga semua kardinal yang memiliki hak suara berada di Roma,” tutur Sodano dikutip Reuters. Para kardinal akan bertemu secara rutin setiap hari. Pertemuan pendahuluan konklaf itu bakal berlangsung selama satu pekan.

Dalam pertemuan itu juga dibahas permasalahan teknis seperti persiapan tungku khusus yang disiapkan di Kapel Sistene untuk membakar surat suara dari dua putaran pemilihan setiap hari. Pertemuan pendahuluan konklaf yang diperkirakan berlangsung sekitar satu pekan atau lebih juga bakal membahas skala prioritas yang seharusnya dilakukan oleh paus mendatang. Mereka juga membicarakan tantangan masa depan yang dihadapi gereja.

Nantinya sebanyak 115 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun memiliki hak memilih paus. Diperkirakan, konklaf berlangsung pada pekan depan di Kapel Sistine. Media-media Italia melaporkan, paus baru akan terpilih pada Senin (11/3).

Dikutip CNN, Juru Bicara Vatikan Federico Lombardi mengungkapkan, 75 kardinal umumnya tinggal di Roma. Sebanyak 66 kardinal telah tiba atau dalam proses datang ke Vatikan. Jadi, sekitar 141 kardinal yang dipastikan telah tiba di Vatikan.

Namun, sebagian besar kardinal yang tinggal di Roma dalam masa pensiun atau berusia lebih dari 80 tahun. Sementara, banyak harapan kalau paus mendatang lebih terbuka dan kandidat dari berbagai penjuru dunia memiliki kesempatan menjadi pemimpin. Selain itu, pemilihan paus kali ini juga diharapkan mampu menampung sayap tradisional dan progresif di Vatikan.

Kebanyakan kardinal mengungkapkan, paus barubakalberasaldari luarEropa. Namun, mayoritas kardinal berasal dari Eropa sehingga menyulitkan pengubahan tradisi pemilihan paus selain dari Eropa. Saat ini, kandidat ideal bagi paus menjadi fokus utama bagi para kardinal. Banyak pihak yang menginginkan kandidat yang lebih muda.

”Ketika John Paul II meninggal (2005), untuk memilih penggantinya butuh beberapa bulan dan konklafnya berlangsung sangat singkat,” ujar pensiunan kardinal tanpa menyebutkan nama kepada AFP.

Beberapa kandidat favorit yang dijagokan antara lain kardinal Italia, Angelo Scola. Dia dikenal sebagai pendukung utama dialog agama. Kandidat lainnya adalah mantan murid Benediktus XVI yakni kardinal Austria Christoph Schoenborn yang dikenal dengan ide-ide yang progresif.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5371 seconds (0.1#10.140)