Polisi Irlandia Utara gagalkan rencana serangan bom mortir
A
A
A
Sindonews.com – Kepolisian Irlandia Utara menggagalkan sebuah rencana penyerangan menggunakan bom mortir yang diangkut dalam sebuah mobil mini van, Senin (4/3/2013). Rencana ini digagalkan hanya beberapa saat sebelum pelaku menembakkan bom mortir tersebut ke sasaran.
Menurut polisi, mereka mencegat sebuah mobil van di Provinsi Londonderry. Mortir-mortir tersebut ditemukan di bagian belakang van tersebut. Menurut polisi, mortir-mortir ini memang direncanakan untuk ditembakkan dari dalam van. Sebab, bagian atap van itu telah dipotong untuk memberi ruang tembak bagi mortir.
“Mereka menargetkan sebuah kantor polisi terdekat,” kata Kepala Kepolisian setempat, Inspektur Stephen Cargan. Dua pria, masing-masing berusia 35 dan 37 tahun ditangkap. Selain itu, polisi juga menevakuasi penghuni sekitar 100 rumah yang berdekatan dengan lokasi penyergapan van.
"Ini adalah serangan sembrono. Mereka sudah siap untuk melewati daerah pinggiran kota untuk melakukan serangan ini dan menyebabkan kematian massal. Ini adalah amunisi yang sangat mematikan,” lanjutnya.
Menurut Cargan, para pelaku adalah kaum pembangkang yang ingin Irlandia Utara berpisah dari Inggris dan bergabung dengan Republik Irlandia. “Jika mortir ini berhasil ditembakan, akan ada pembunuhan massal polisi dan kerusakan berat pada harta benda. Ini adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan, di mana kaum pembangkan ingin membawa kita kembali ke masa konflik,” lanjutnya.
Menurut polisi, mereka mencegat sebuah mobil van di Provinsi Londonderry. Mortir-mortir tersebut ditemukan di bagian belakang van tersebut. Menurut polisi, mortir-mortir ini memang direncanakan untuk ditembakkan dari dalam van. Sebab, bagian atap van itu telah dipotong untuk memberi ruang tembak bagi mortir.
“Mereka menargetkan sebuah kantor polisi terdekat,” kata Kepala Kepolisian setempat, Inspektur Stephen Cargan. Dua pria, masing-masing berusia 35 dan 37 tahun ditangkap. Selain itu, polisi juga menevakuasi penghuni sekitar 100 rumah yang berdekatan dengan lokasi penyergapan van.
"Ini adalah serangan sembrono. Mereka sudah siap untuk melewati daerah pinggiran kota untuk melakukan serangan ini dan menyebabkan kematian massal. Ini adalah amunisi yang sangat mematikan,” lanjutnya.
Menurut Cargan, para pelaku adalah kaum pembangkang yang ingin Irlandia Utara berpisah dari Inggris dan bergabung dengan Republik Irlandia. “Jika mortir ini berhasil ditembakan, akan ada pembunuhan massal polisi dan kerusakan berat pada harta benda. Ini adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan, di mana kaum pembangkan ingin membawa kita kembali ke masa konflik,” lanjutnya.
(esn)