Krisis Suriah buat Sekjen PBB frustasi
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan utusan perdamaian PBB dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi mengungkapkan rasa frustasi yang mendalam atas konflik Suriah yang sudah berlangsung selama dua tahun. Keduanya mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya kolektif guna mengakhiri krisis.
“Keduanya menilai masyarakat internasional gagal bersatu untuk mengakhiri konflik yang terjadi di Suriah. Mereka juga sangat menyesalkan sikap militer dan pemberontak Suriah yang bertidak semakin nekat terhadap nyawa manusia," ungkap Juru Bicara Sekjen PBB di Mt. Pelerin, Swiss seperti dilansir RIA Novosti, Minggu (3/3/2013).
"Masyarakat internasional harus bersatu dalam tindakan untuk mencapai situasi politik dan mengakhiri penderitaan rakyat Suriah." lanjutnya.
Menghadapi perpecahan sikap sejumlah negara yang mendukung dan menetang Suriah, Ki-moon memperingatkan kemungkinan terburuk yang dihadapi Suriah adalah pembubaran.
Ki-moon juga bertanya pada semua perwakilan negara yang hadir akan solusi yang harus diambil. "Kekejaman macam apa yang akhirnya harus terjadi untuk membuat dunia bertindak menyelesaikan krisis ini," kata Ki-moon.
Menurut PBB, konflik internal yang telah berlangsung selama dua tahun tersebut telah menewaskan 70 ribu orang, terdiri dari penduduk sipil, militer dan pemberontak Suriah.
Sementara itu, Rusia, China dan Iran menentang inisiatif negara barat yang menyerukan Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur untuk menghentikan perang.
“Keduanya menilai masyarakat internasional gagal bersatu untuk mengakhiri konflik yang terjadi di Suriah. Mereka juga sangat menyesalkan sikap militer dan pemberontak Suriah yang bertidak semakin nekat terhadap nyawa manusia," ungkap Juru Bicara Sekjen PBB di Mt. Pelerin, Swiss seperti dilansir RIA Novosti, Minggu (3/3/2013).
"Masyarakat internasional harus bersatu dalam tindakan untuk mencapai situasi politik dan mengakhiri penderitaan rakyat Suriah." lanjutnya.
Menghadapi perpecahan sikap sejumlah negara yang mendukung dan menetang Suriah, Ki-moon memperingatkan kemungkinan terburuk yang dihadapi Suriah adalah pembubaran.
Ki-moon juga bertanya pada semua perwakilan negara yang hadir akan solusi yang harus diambil. "Kekejaman macam apa yang akhirnya harus terjadi untuk membuat dunia bertindak menyelesaikan krisis ini," kata Ki-moon.
Menurut PBB, konflik internal yang telah berlangsung selama dua tahun tersebut telah menewaskan 70 ribu orang, terdiri dari penduduk sipil, militer dan pemberontak Suriah.
Sementara itu, Rusia, China dan Iran menentang inisiatif negara barat yang menyerukan Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur untuk menghentikan perang.
(esn)