Ini pidato terakhir Paus Benediktus XVI

Jum'at, 01 Maret 2013 - 17:08 WIB
Ini pidato terakhir Paus Benediktus XVI
Ini pidato terakhir Paus Benediktus XVI
A A A
Sindonews.com - Paus Benediktus XVI resmi mundur dari jabatanya sebagai pemimpin tertinggi gereja Vatikan, Italia, Kamis (28/2/2013) malam pukul 8 waktu setempat. Setelah mininggalkan Istana Apostolik Paus kemudian menuju Castel Gandolfom, kediaman paus di musim panas.

Setibanya di Castel Gandolfom dengan menggunakan helikopter Paus muncul dari balik jendela untuk menyempaikan pidato terakhir dan memberkati kerumuman orang yang telah menantikan kedatangannya.

Disana, sekitar 7 ribu orang telah berkumpul di alun - alun Castel Gandolfom, melambaikan bendera berwarna kuning dan putih untuk menyambut kedatangan Paus. Tidak hanya kerumuman, tapi para stafnya pun terharu mendengar pidato perpisahan yang disampaikan oleh Paus.

Berikut pidato terakhir yang disampaikan oleh Paus.

Teman-temanku tersayang saya senang sekali dapat bertemu dengan anda semua, dikelilingi oleh keindahan dunia dan juga semua harapan yang membuat saya melakukan yang baik.

Terimakasih atas persahabatan dam kasih sayang anda semua.

Anda tahu, hari ini bagi saya berbeda dengan hari sebelumnya: Saya sudah tidak lagi menjadi Sri Paus dari gereja Katolik, saya akan menjadi Paus sampai pukul 8 dan setelah itu tidak lagi.

Dan setelah itu, saya akan menjadi pezirah yang mulai melangkahkan kakinya di bumi.

Saya masih akan bekerja untuk gereja tuhan, kebaikan bersama dan kebaikan jemaat dan umat manusia dengan, hati, iman, cinta, refleksi dan kekuatan batin saya. Dan saya merasa sangat didukung dengan kebaikan dan simpati anda semua.

Mari kita maju dengan Tuhan untuk kebaikan gereja dan Dunia.

Terima kasih.

Sekarang saya sepenuh hati memberikan restuku. Terpujilah Tuhan Yang Maha Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus. Selamat malam. Terima kasih semua.

Setelah mundur dari jabatanya, Paus Jerman yang lahir dengan nama Joseph Ratzinger atau Paus Benediktus XVI mulai sekarang akan berganti nama menjadi Paus Emeritus merujuk pada kesuciannya karena memutuskan untuk menghabiskan akhir hidupnya untuk berdoa dan melakukan meditasi.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3218 seconds (0.1#10.140)