Kondisi kesehatan memburuk, sidang ditunda
A
A
A
Sindonews.com – Persidangan dua tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan terpaksa ditunda selama 24 jam. Keputusan ini diambil karena kondisi kesehatan para tahanan sangat memprihatinkan.
“Pengadilan militer Ofer, yang seharusnya digelar untuk membahas perpanjangan perintah penahanan administratif terhadap Jaafar Izzidin dan Tareq Qadan, diputuskan untuk ditunda selama satu hari,” kata Jawad Boulus, pengacara dua tahanan itu, Rabu (27/2/2013), seperti dikutip dari Wafa.
Menurut Boulus, kondisi kesehatan kedua kliennya tidak memungkinkan untuk menghadiri persidangan yang digelar di dekat Kota Ramallah, Tepi Barat. “Pengadilan berharap, bahwa kedua tahanan dapat menghadiri sidang pengadilan pada esok hari. Tetapi, jika mereka tidak bisa, maka sesi akan diadakan di rumah sakit,” jelasnya.
Saat ini, Izzidin dan Qadan dirawat di rumah sakit Asaf Harofeh, di dekat Tel Aviv. Keduanya dipindahkan ke rumah sakit ini menyusul memburuknya kondisi kesehatan mereka setelah melakukan aksi mogok makan selama tiga bulan. Izzidin dan Qadan memutuskan untuk mogok makan sebagai bentuk protes terhadap penahanan mereka yang tak diiringi tuduhan atau pengadilan.
Selain Izzidin dan Qadan, masih ada dua tahanan Palestina lainnya yang juga melakukan aksi mogok makan selama berbulan-bulan. Mereka adalah Samer Issawi (211 hari) dan Ayman Sharawneh (148 hari). Aksi para tahanan Palestina ini memicu aksi solidaritas dari para warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Aksi demonstrasi kerap dilakukan sebagai bentuk solidaritas.
“Pengadilan militer Ofer, yang seharusnya digelar untuk membahas perpanjangan perintah penahanan administratif terhadap Jaafar Izzidin dan Tareq Qadan, diputuskan untuk ditunda selama satu hari,” kata Jawad Boulus, pengacara dua tahanan itu, Rabu (27/2/2013), seperti dikutip dari Wafa.
Menurut Boulus, kondisi kesehatan kedua kliennya tidak memungkinkan untuk menghadiri persidangan yang digelar di dekat Kota Ramallah, Tepi Barat. “Pengadilan berharap, bahwa kedua tahanan dapat menghadiri sidang pengadilan pada esok hari. Tetapi, jika mereka tidak bisa, maka sesi akan diadakan di rumah sakit,” jelasnya.
Saat ini, Izzidin dan Qadan dirawat di rumah sakit Asaf Harofeh, di dekat Tel Aviv. Keduanya dipindahkan ke rumah sakit ini menyusul memburuknya kondisi kesehatan mereka setelah melakukan aksi mogok makan selama tiga bulan. Izzidin dan Qadan memutuskan untuk mogok makan sebagai bentuk protes terhadap penahanan mereka yang tak diiringi tuduhan atau pengadilan.
Selain Izzidin dan Qadan, masih ada dua tahanan Palestina lainnya yang juga melakukan aksi mogok makan selama berbulan-bulan. Mereka adalah Samer Issawi (211 hari) dan Ayman Sharawneh (148 hari). Aksi para tahanan Palestina ini memicu aksi solidaritas dari para warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Aksi demonstrasi kerap dilakukan sebagai bentuk solidaritas.
(esn)