5 mortir mendarat di gedung stasiun televisi Suriah
Rabu, 27 Februari 2013 - 13:37 WIB
5 mortir mendarat di gedung stasiun televisi Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Lima buah mortir mendarat di gedung stasiun televisi pendidikan pemerintah Suirah, di pusat Ibu Kota Damaskus, Selasa (26/2/2013). Tidak ada laporan korban tewas dalam serangan mortir tersebut. Demikian seperti dilansir Sana, media pemerintah Suriah.
Sumber keamanan pemerintah Suriah mengatakan, militan Suriah yang didukung oleh kekuatan asing melancarkan serangan ke sebuah gedung dilingkungan Barzaa, Damaskus. Serangan lima mortir yang mereka tembakkan itu tidak mimbulkan korban jiwa dan hanya menyebabkan kerusakan material pada struktur bangunan.
Serangan ini adalah serangan kedua yang menargetkan gedung penyiaran di Suriah. Serangan pertama terjadi pada 6 Agustus 2012 silam, ketika sebuah bom yang diletakan di lantai tiga sebuah stasiun televisi dan radio di Damaskus, meledak dan melukai beberapa orang stafnya.
Eskalasi konflik terus bergulir di Suriah dan hampir berlangsung selama dua tahun. Tapi, sampai saat ini belum ada tanda-tanda kedua belah pihak yang bertika akan melakukan gencatan senjata untuk memulai proses perundingan damai.
Sementara itu, Menlu Suriah, Walid Mouallem menegaskan, pemerintah Suriah setiap saat selalu membuka pintu dan siap untuk melakukan dialog dengan kelompok oposisi, bahkan meski dengan senjata di tangan mereka.
Sumber keamanan pemerintah Suriah mengatakan, militan Suriah yang didukung oleh kekuatan asing melancarkan serangan ke sebuah gedung dilingkungan Barzaa, Damaskus. Serangan lima mortir yang mereka tembakkan itu tidak mimbulkan korban jiwa dan hanya menyebabkan kerusakan material pada struktur bangunan.
Serangan ini adalah serangan kedua yang menargetkan gedung penyiaran di Suriah. Serangan pertama terjadi pada 6 Agustus 2012 silam, ketika sebuah bom yang diletakan di lantai tiga sebuah stasiun televisi dan radio di Damaskus, meledak dan melukai beberapa orang stafnya.
Eskalasi konflik terus bergulir di Suriah dan hampir berlangsung selama dua tahun. Tapi, sampai saat ini belum ada tanda-tanda kedua belah pihak yang bertika akan melakukan gencatan senjata untuk memulai proses perundingan damai.
Sementara itu, Menlu Suriah, Walid Mouallem menegaskan, pemerintah Suriah setiap saat selalu membuka pintu dan siap untuk melakukan dialog dengan kelompok oposisi, bahkan meski dengan senjata di tangan mereka.
(esn)
