Seorang warga Tibet bakar diri di Nepal

Rabu, 13 Februari 2013 - 19:42 WIB
Seorang warga Tibet bakar diri di Nepal
Seorang warga Tibet bakar diri di Nepal
A A A
Sindonews.com - Seorang warga Tibet melakukan aksi bakar diri di Ibu Kota Nepal, tepatnya di depan stupa Boudhanath raksasa, salah satu situs Budha paling suci di dunia, Rabu (13/2/2013).

Seorang saksi mata mengatakan, pemuda yang nampak berusia di awal 20 tahun itu menuangkan bensin ke pakaiannya, lalu membakar dirinya. Dalam keadaan terbakar, pria itu meneriakan slogan anti China sambil berlari dan menggeliat kesakitan, hingga akhirnya ambruk di depan lokasi stupa Boudhanath raksasa.

Sebelum melancarkan aksinya, pelaku sempat mengunjungi kafe Golden Eye. Seorang pelayan di kafe itu, Prasant Tamang menemukan botol bensin, jaket dan tas pemuda di kamar mandi kafe. Tamang mengatakan, tidak ada suatu yang ganjil dengan gerak gerik pemuda tersebut, dia tampak normal dan tenang.

"Setelah menghabiskan waktu beberapa saat di dalam kamar mandi, dia keluar ke jalan raya. Dan melakukan aksi bakar diri," ungkap Tamang. "Dia nampak seperti ratusan warga Tibet lainya yang datang untuk Boudhanath, hari ini. Saya tidak menyangka dia akan melakukan aksi bakar diri," ungkap Tamang, seperti dilansir Nytimes, Rabu (13/2/2013).

Polisi Nepal, Keshav Adhikari mengatakan, warga dan polisi langsung berusaha memadamkan kobaran api dan mengevakuasi pria tersebut ke rumah sakit. "Kondisi pria itu masih kritis di rumah sakit, sementara Polisi anti huru-hara berjaga di luar rumah sakit," ungap Adhikari. Menurutnya, pemuda itu belum diidentifikasi.

Nepal merupakan salah satu negara tujuan bagian ribuan orang Tibet yang hidup di pengasingan dan mereka kerap melancarkan aksi demonstrasi menentang pemerintah China. Tapi, Pemerintah Nepal tidak bisa membiarkan orang-orang melakukan aksi yang tidak bersahabat di Nepal.

Aksi bakar diri menjadi sebuah cara bagi beberapa orang untuk meluapkan kekesalan pada Pemerintah China. Karena banyak orang Tibet menuduh pemerintah China memberlakukan penindasan agama dan mengikis budaya Tibet. Mayoritas warga China yang berasal dari etnis Han, dianggap telah mengekspansi daerah-daerah yang bernilai historis bagi warga Tibe
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5796 seconds (0.1#10.140)