Pekerja Medis Palestina gelar mogok kerja satu hari
A
A
A
Sindonews.com – Para pekerja medis Palestina yang menjadi tulang punggung sektor kesehatan di Tepi Barat berencana untuk melakukan aksi mogok kerja selama satu hari pada Kamis 14 Februari mendatang.
Rencana ini diungkapkan oleh Kepala Serikat Pekerja Medis Palestina, Osama Al-Najar, Senin (11/2/2013), seperti dikutip dari kantor berita Wafa.
“Aksi mogok hanya akan dilakukan satu hari, karena ada delegasi medis asing yang datang ke Palestina untuk melakukan operasi pada pasien kritis. Dan, bahwa Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk beberapa program dengan tim medis internasional,” jelas al-Najar.
Menurutnya, jika pemerintah tidak memenuhi tuntutan karyawan, seperti membayar gaji bulanan, maka pekan depan para pekerja medis hanya akan bekerja selama satu hari dalam satu pekan.
“Kami meminta pemerintah untuk berkomitmen pada program kerja, termasuk membayar gaji tepat waktu. Sehingga, tim medis dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien secara maksimal,” tegas al-Najar.
Sejak Israel menahan dana pendapatan pajak Palestina, Pemerintah Otoritas Palestina di Tepi Barat kesulitan untuk membayar gaji para pekerja sektor publik. Akibatnya, banyak kaum pekerja yang mengancam akan melakukan mogok kerja.
Menahan dana pendapatan pajak Palestina dilakukan Israel sebagai bentuk balasan atas peningkatan status Palestina di PBB. Selain menahan dana pajak, Israel juga berencana melakukan perluasan pembangunan pemukiman yahudi.
Rencana ini diungkapkan oleh Kepala Serikat Pekerja Medis Palestina, Osama Al-Najar, Senin (11/2/2013), seperti dikutip dari kantor berita Wafa.
“Aksi mogok hanya akan dilakukan satu hari, karena ada delegasi medis asing yang datang ke Palestina untuk melakukan operasi pada pasien kritis. Dan, bahwa Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk beberapa program dengan tim medis internasional,” jelas al-Najar.
Menurutnya, jika pemerintah tidak memenuhi tuntutan karyawan, seperti membayar gaji bulanan, maka pekan depan para pekerja medis hanya akan bekerja selama satu hari dalam satu pekan.
“Kami meminta pemerintah untuk berkomitmen pada program kerja, termasuk membayar gaji tepat waktu. Sehingga, tim medis dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien secara maksimal,” tegas al-Najar.
Sejak Israel menahan dana pendapatan pajak Palestina, Pemerintah Otoritas Palestina di Tepi Barat kesulitan untuk membayar gaji para pekerja sektor publik. Akibatnya, banyak kaum pekerja yang mengancam akan melakukan mogok kerja.
Menahan dana pendapatan pajak Palestina dilakukan Israel sebagai bentuk balasan atas peningkatan status Palestina di PBB. Selain menahan dana pajak, Israel juga berencana melakukan perluasan pembangunan pemukiman yahudi.
(esn)