Sebut Hizbullah lakukan serangan bom, Pemerintah Bulgaria dikritik
A
A
A
Sindonews.com – Kaum oposisi Bulgaria mengkritik pernyataan pemerintah negara itu yang menyebut Hizbullah melakukan serangan bom yang menewaskan wisatawan Israel pada Juli 2012 di Burgas, sebuah kota yang terletak di pesisir Bulgaria.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/2/2013), oposisi Bulgaria menyebut pernyataan itu sebagai hal yang berbahaya untuk stabilitas negara yang 15 persen dari 7,3 juta populasinya adalah kaum Muslim. Kaum oposisi menyebut, pernyataan pemerintah Bulgaria itu dikeluarkan di bawah tekanan Amerika Serikat dan Israel.
“Ini adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan yang sangat berbahaya," kata Sergei Stanishev, Pemimpin Partai Sosialis Bulgaria (BSP). "Pemerintah mengadakan permainan politik internasional yang tidak bertanggung jawab, tanpa memperhitungkan konsekuensi," lanjutnya.
Menurut kaum oposisi, terlalu cepat bagi pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Boiko Borisov untuk menyalahkan Hizbullah, terlebih saat penyelidikan belum menghasilkan kesimpulan. Mereka menyebut, pemerintah telah gagal melakukan analisa menyeluruh terhadap keamanan nasional.
Israel sendiri telah menyalahkan Iran dan Hizbullah atas tewasnya lima wisatwan Israel di Bulgaria. Semula dilaporkan bahwa aski bom itu adalah bom bunuh diri, tapi belakangan diketahui bahwa bom itu diledakan dengan pengendali jarak jauh. Bom ini menghancurkan sebuah bus yang ditumpangi wisatawan Israel.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/2/2013), oposisi Bulgaria menyebut pernyataan itu sebagai hal yang berbahaya untuk stabilitas negara yang 15 persen dari 7,3 juta populasinya adalah kaum Muslim. Kaum oposisi menyebut, pernyataan pemerintah Bulgaria itu dikeluarkan di bawah tekanan Amerika Serikat dan Israel.
“Ini adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan yang sangat berbahaya," kata Sergei Stanishev, Pemimpin Partai Sosialis Bulgaria (BSP). "Pemerintah mengadakan permainan politik internasional yang tidak bertanggung jawab, tanpa memperhitungkan konsekuensi," lanjutnya.
Menurut kaum oposisi, terlalu cepat bagi pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Boiko Borisov untuk menyalahkan Hizbullah, terlebih saat penyelidikan belum menghasilkan kesimpulan. Mereka menyebut, pemerintah telah gagal melakukan analisa menyeluruh terhadap keamanan nasional.
Israel sendiri telah menyalahkan Iran dan Hizbullah atas tewasnya lima wisatwan Israel di Bulgaria. Semula dilaporkan bahwa aski bom itu adalah bom bunuh diri, tapi belakangan diketahui bahwa bom itu diledakan dengan pengendali jarak jauh. Bom ini menghancurkan sebuah bus yang ditumpangi wisatawan Israel.
(esn)