Pria bersenjata tembak mati polisi Kenya
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah orang tak dikenal menebak mati seorang polisi di Kota Garissa, wilayah Utara Kenya, Senin (4/1/2013) malam waktu setempat. Serangan tersebut merupakan insiden penyerangan terbaru di wilayah utara Kenya yang masih terus bergejolak hingga kini.
Aksi penembakan tersebut dikonfirmasi oleh komandan divisi polisi George Losku. Dia mengatakan, seorang sersan yang bekerja di Kota Dadaad tewas, setelah disergap oleh gerilyawan saat tiba di Garissa.
"Sejumlah pria persenjata melarikan diri setelah menembak mati seorang petugas polisi yang hendak berangkat ke tempat kerja pukul 7 malam," ungkap Losku, seperti dilansir Xinhua, Selasa (5/2/2013).
"Sampai saat ini belum ada satu orang pun yang kami tangkap terkait kasus penyerangan ini. Kami juga belum tahu apa motif di balik serangan ini. Tapi, kami telah melakukan penyelidikan dan meluncurkan operasi keamanan besar-besaran untuk menangkap pelaku peyerangan ini," jelas Losku.
Serengan terbaru ini kembali memicu kepanikan warga kota Garissa. Sebagian besar warga takut untuk keluar malam dan memilih kembali ke rumah lebih awal. Beberapa orang juga memilih menutup lokasi bisnis mereka, sebab khawatir petugas akan melancarkan operasi keamanan.
Belum dapat dipastikan apakah serangan terkait dengan keputusan pemerintah Kenya untuk memasuki wilayah Solamalia untuk memerangi kelompok militan al-Shahab pada 2011 silam. Al-Shabab merupakan kelompok teroris Somalia yang terkait dengan jaringan teroris internasional al-Qaeda. Sampai saat ini, lebih dari 30 orang petugas kemanan dan warga sipil Kenya tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh gerilyawan di wilayah perbatasan Kenya dan Somalia.
Aksi penembakan tersebut dikonfirmasi oleh komandan divisi polisi George Losku. Dia mengatakan, seorang sersan yang bekerja di Kota Dadaad tewas, setelah disergap oleh gerilyawan saat tiba di Garissa.
"Sejumlah pria persenjata melarikan diri setelah menembak mati seorang petugas polisi yang hendak berangkat ke tempat kerja pukul 7 malam," ungkap Losku, seperti dilansir Xinhua, Selasa (5/2/2013).
"Sampai saat ini belum ada satu orang pun yang kami tangkap terkait kasus penyerangan ini. Kami juga belum tahu apa motif di balik serangan ini. Tapi, kami telah melakukan penyelidikan dan meluncurkan operasi keamanan besar-besaran untuk menangkap pelaku peyerangan ini," jelas Losku.
Serengan terbaru ini kembali memicu kepanikan warga kota Garissa. Sebagian besar warga takut untuk keluar malam dan memilih kembali ke rumah lebih awal. Beberapa orang juga memilih menutup lokasi bisnis mereka, sebab khawatir petugas akan melancarkan operasi keamanan.
Belum dapat dipastikan apakah serangan terkait dengan keputusan pemerintah Kenya untuk memasuki wilayah Solamalia untuk memerangi kelompok militan al-Shahab pada 2011 silam. Al-Shabab merupakan kelompok teroris Somalia yang terkait dengan jaringan teroris internasional al-Qaeda. Sampai saat ini, lebih dari 30 orang petugas kemanan dan warga sipil Kenya tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh gerilyawan di wilayah perbatasan Kenya dan Somalia.
(esn)