Kim Jong-un pimpin pertemuan militer
A
A
A
Sindonews.com – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kemarin memimpin rapat militer yang membahas penguatan kemampuan militer Korut. Kantor berita pusat Korea, KCNA, menyebutkan, pertemuan tersebut dihadiri para kepala tentara Korut, Komisi Pertahanan Nasional, dan pengendali kekuatan roket.
Dalam pidatonya di depan komisi militer, Jong-un mengeluarkan pedoman khusus untuk membela keamanan dan kedaulatan negara. Dilansir AFP, para ahli dan sumber-sumber intelijen menyebutkan, Korut telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketiga. Ancaman ini dikeluarkan Pyongyang untuk menanggapi sanksi PBB terkait peluncuran roket jarak jauh yang dilakukan pada Desember tahun lalu.
Sementara itu,sejumlah pengamat di Korea Selatan (Korsel) yakin uji coba nuklir akan dilakukan sebelum Tahun Baru Imlek pada 10 Februari mendatang. Apalagi, gambar satelit terakhir menunjukkan ada kesibukan luar biasa di lokasi uji nuklir di timur laut Punggyeri.
Pekan lalu kantor berita Yonhap menyebutkan, Korut telah menutup pintu masuk ke terowongan untuk memblokir pemantauan satelit. Seperti diketahui, selama seminggu terakhir, Pyongyang telah mengeluarkan serangkaian ancaman atas sanksi PBB, termasuk janji balas dendam yang diucapkan pada Sabtu (2/2).
Sementara itu, Presiden Korsel Lee Myung-Bak mendesak para pejabat bersiap diri terkait uji coba peluncuran nuklir Korut.Hal ini diungkapkan setelah presiden melakukan pertemuan dengan penasihat keamanan tertingginya kemarin waktu setempat.
Menurut Yonhap, kemarin Utusan Kepala Nuklir Seoul Lim Sung-Nam telah berangkat ke Beijing untuk bertemu China. Rencana ini dilakukan sebagai bagian dari upaya terakhir untuk membujuk Pyongyang agar tidak meluncurkan nuklir ketiganya. China adalah satu-satunya sekutu utama Korut. Sementara itu, laporan The Times of India,hari ini waktu setempat,
Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), akan memulai latihan angkatan laut gabungan sebagai bentuk peringatan ke Korut. Latihan selama tiga hari ini akan melibatkan kapal selam bertenaga nuklir dan kapal perang lainnya yang diperkirakan akan diadakan di laut Jepang (Laut Timur) di lepas kota pelabuhan Pohang, Korsel.
Dalam pidatonya di depan komisi militer, Jong-un mengeluarkan pedoman khusus untuk membela keamanan dan kedaulatan negara. Dilansir AFP, para ahli dan sumber-sumber intelijen menyebutkan, Korut telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketiga. Ancaman ini dikeluarkan Pyongyang untuk menanggapi sanksi PBB terkait peluncuran roket jarak jauh yang dilakukan pada Desember tahun lalu.
Sementara itu,sejumlah pengamat di Korea Selatan (Korsel) yakin uji coba nuklir akan dilakukan sebelum Tahun Baru Imlek pada 10 Februari mendatang. Apalagi, gambar satelit terakhir menunjukkan ada kesibukan luar biasa di lokasi uji nuklir di timur laut Punggyeri.
Pekan lalu kantor berita Yonhap menyebutkan, Korut telah menutup pintu masuk ke terowongan untuk memblokir pemantauan satelit. Seperti diketahui, selama seminggu terakhir, Pyongyang telah mengeluarkan serangkaian ancaman atas sanksi PBB, termasuk janji balas dendam yang diucapkan pada Sabtu (2/2).
Sementara itu, Presiden Korsel Lee Myung-Bak mendesak para pejabat bersiap diri terkait uji coba peluncuran nuklir Korut.Hal ini diungkapkan setelah presiden melakukan pertemuan dengan penasihat keamanan tertingginya kemarin waktu setempat.
Menurut Yonhap, kemarin Utusan Kepala Nuklir Seoul Lim Sung-Nam telah berangkat ke Beijing untuk bertemu China. Rencana ini dilakukan sebagai bagian dari upaya terakhir untuk membujuk Pyongyang agar tidak meluncurkan nuklir ketiganya. China adalah satu-satunya sekutu utama Korut. Sementara itu, laporan The Times of India,hari ini waktu setempat,
Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), akan memulai latihan angkatan laut gabungan sebagai bentuk peringatan ke Korut. Latihan selama tiga hari ini akan melibatkan kapal selam bertenaga nuklir dan kapal perang lainnya yang diperkirakan akan diadakan di laut Jepang (Laut Timur) di lepas kota pelabuhan Pohang, Korsel.
(esn)